Jumat, Maret 25, 2016

Kembang Mawar Saron

sing: "Yesus kembang mawar Saron..."

kadang kalo nyanyi lagu ini, sempat terpikirkan: mawar Saron itu yang seperti apa?

Menurut Kidung Agung 2:1-2 (Bunga mawar dari Saron aku, bunga bakung di lembah-lembah. — Seperti bunga bakung di antara duri-duri,....), sepertinya mawar saron bukanlah seperti mawar yang kita kenal di Indonesia, tetapi lebih mengarah pada bunga bakung (lili liar).

Diperkirakan, mawar Saron tersebut mungkin Narcissus tazettaNarcissus sp ini dapat tumbuh di batu karang, di antara semak.

Bisa juga bunga yang dimaksud adalah Anemone fulgens. Bunga ini memiliki daun yang ujungnya berduri.

Kemungkinan lain adalah Colchicum autumnale, yang terlihat tumbuh di antara semak.

Berikutnya, Cistus.

Kemungkinan-kemungkinan tersebut tertulis dalam Ensiklopedia Alkitab Jilid II.

Berbeda lagi dengan hasil penelusuran di internet. Menurut Wikimedia, mawar Saron dimungkinkan spesies Pancratium maritimum. Lili ini tumbuh subur di gersangnya pasir pantai sekitar Laut Hitam.

Sementara, menurut Khabbab dalam Lahore Gardening, terdapat lili berwarna kuning dengan batang berduri yang dikenal dengan Jerusalem thorn yang tumbuh di wilayah Pakistan. Spesies ini adalah Parkinsonia aculeata.



Berdasarkan ayat dalam Kidung Agung, mawar Saron yang merupakan bunga bakung di lembah, di antara duri-duri, agaknya sangat mirip dengan spesies yang disebut terakhir. Ini hanya asumsi pribadi. Mengenai spesies mana yang sebenarnya, masih banyak perdebatan di kalangan theolog.

Terlepas dari hal itu, keistimewaan dari spesies-spesies tersebut beragam. Kebanyakan terkenal dengan keharumannya. Namun, tak sedikit pula kegunaannya untuk mengobati berbagai penyakit. Hal ini dapat di-searching sendiri yah. Keistimewaan lainnya adalah bunga-bunga tersebut dapat tumbuh indah di tengah lingkungan yang terlihat menyedihkan (semak berduri, batu karang, pasir pantai). Bukankah bersama dengan Tuhan Yesus, kita akan dapat bertahan di kondisi yang sangat 'kering' sekalipun? Bukankah kita masih mampu melihat keindahan, meskipun dalam kondisi paling down dalam hidup kita?

Yang ingin aku bagi, ketika aku mendengar kata mawar, berhubung aku di Indonesia, aku teringat dengan bunga mawar. Bunga yang batangnya berduri. Ketika ada orang yang hendak memetiknya, duri ini kadang menjadi hambatan, bisa membuat tangan terluka. Namun, ketika kita dapat memetiknya, kita akan mendapat bunga elok nan harum. Selain itu, mawar dapat menjadi obat luka. Misalnya, ketika kita tersengat lebah, pertolongan pertama biasanya dengan menggosokkan kelopak mawar sehingga bengkak yang timbul dapat dicegah dan dipercepat pemulihannya. Minyak mawar bahkan bisa membuat bekas luka menjadi samar atau hilang.

Melihat hal itu, yang dapat aku peroleh berdasarkan analogi adalah:
Tuhan Yesus bagaikan mawar yang harum. Ketika kita mengikut Dia, melakukan pencarian untuk mengenalNya, kadang kita tertusuk duri. Bukankah Tuhan sendiri yang mengatakan mengenai penderitaan dalam mengikut jalan salibNya? Namun, selama kita tidak menyerah, kita akan berjumpa denganNya. Dia, yang adalah sang mawar, mampu menyembuhkan sakit kita. Mengganti luka dengan kesembuhan, mengganti kesakitan dengan kebahagiaan dan kedamaian. Tentu, karena Dia, sang mawar, tau rasanya sakit akibat duri. Dosa kita yang ditanggungNya dalam sesahan cambuk berkali-kali, dalam ludahan dan ejekan, dalam paku di kaki dan tangan, dan dalam makhota duri yang ditekan pada kepalaNya yang terkena terik siang bukit tengkorak.

Hendakkah kita mendekat pada Sang Mawar Saron? Ataukah kita hendak berhenti, karena duri yang ada di sekelilingNya? Ini dapat dijawab oleh masing-masing pribadi kita. Intinya, selamat menghayati Paskah! Tuhan Yesus menyertai kita semua

Ps:ini hanya kajian sederhana hasil searching-searching karena penasaran. Jika ada hal yang salah, ditunggu koreksiannya. terima kasih.

Senin, Juli 01, 2013

Rekor terlama rumah-Darmaga

Semalam, tanggal 30 Juni 2013, saya berangkat dari rumah sekitar pukul 21.00WIB di daerah Majenang, kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menuju Darmaga, Bogor. Rute yang ditempuh adalah melalui jalur selatan Jawa hingga terminal Kp.Rambutan menggunakan bus Gapuraning Rahayu. Selanjutnya, saya menggunakan jasa transportasi bus dari Kp.Rambutan ke terminal Baranangsiang, Bogor.

Biasanya, jika saya berangkat pukul 21.00 WIB, saya akan mencapai kampus sekitar pukul 06.00-08.00. Akan tetapi, perjalanan kali ini tidak selancar biasanya. Bus GR jurusan Karangpucung-Jakarta tersebut akhirnya mengalami kemacetan bersama dengan kendaraan-kendaraan lainnya di daerah Rajapolah sekitar pukul 23.30WIB. Kemacetan ini terus berlanjut hingga daerah Malangbong dengan titik kemacetan terparah di daerah Gentong. Seperti biasa, jalan menanjak yang berlika-liku di daerah tersebut menyebabkan beberapa kendaraan besar, seperti puso, truk kontainer, dan bus mogok. Ada tiga truk besar yang mogok di lajur kiri, beberapa mobil kecil di pinggir lajur kiri, serta bus-bus yang juga mogok. Truk besar di lajur kanan dan beberapa bus juga mengalami hal serupa, disertai dengan mobil kecil di pinggir lajur kanan. Di antara kendaraan tersebut, terdapat dua bus GR yang mogok atau bermasalah mesinnya. Baiklah, kemacetan pun semakin diperparah dengan adanya perilaku pengguna mobil pribadi dan satu Bus SJ yang menyalip jalur yang sudah macet total tersebut. Akhirnya, macet pun berlangsung lama hingga akhirnya bus mulai dapat melaju normal sekitar pukul 03.00WIB dari daerah akhir Malangbong.

Bus mencapai tempat peristirahatan di rumah makan GR di pintu gerbang kabupaten Bandung pukul 04.00WIB. Biasanya saya mencapai daerah ini pukul 00.00 atau 01.00. Dengan waktu istirahat yang sangat singkat, bus pun melaju kembali. Saya yang tertidur akhirnya kembali terbangun pukul 05.55WIB di daerah tol Cipularang km 70 di dekat GT Sadang. Kemacetan ini cukup parah walaupun tidak separah kemacetan di Gentong. Kemacetan berlangsung hingga pukul 08.30WIB di km.47.

Pada kemacetan tersebut, terdapat beberapa pengalaman yang menarik dan lucu. Pertama, ada orang yang keluar dari sebuah truk pengangkut kontainer dan berlari di sepanjang sisi jalan tol di arah sebaliknya. Pemandangan langka yang seperti jogging ini ternyata dikarenakan ada bungkusan yang terjatuh. Kedua, saya yang merasa cukup kecewa karena perkataan saya semalam: "Sepertinya tidak sempat menghadiri SG pukul 08.00 Senin di kampus" benar-benar menjadi kenyataan. Saat perasaan ini muncul, saya berkata, "Tuhan tolong kirimkan gerimis untuk menemaniku." Tak lama setelahnya ada goresan garis-garis air kecil di jendela bus. Gerimis! Gerimis yang hanya berlangsung dalam hitungan menit ini sungguh merupakan keajaiban buat saya. Saya diingatkan akan satu dua hal penting dalam kejadian tersebut. Apa yang kita alami akan sesuai dengan iman dan perkataan kita, baik positif atau negatif karena Tuhan ada dan mendengar. Dia tahu kondisi manusia yang sedang mulai meragukan keberadaanNya, dan meyakinkan manusia tersebut bahwa Dia masih ada dan selalu memperhatikan anakNya walaupun hal itu hanyalah hal yang kelihatan sangat sepele, Dia sama seperti yang dulu dan akan sama selamanya. Ketiga, pemandangan yang sangat saya sukai itu sungguh berbeda dan indah. Awan! Ya awan pagi tadi indah sekali. Matahari yang terlihat cukup bulat memberikan sinar yang tidak terlihat memancar lurus, melainkan bergelombang, terlihat seperti orang dengan tangan yang terentang untuk memeluk. Hal tersebut seperti gambaran sang Bapa sendiri, yang tidak dapat kita lihat mukaNya karena sinar kemuliaan padaNya. Di bawahnya, awan berbentuk dengan sangat indah seperti lautan bergelombang indah dan jernih dengan sebuah tanjung di sebelah kanannya. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Keempat, orang-orang di bus yang seharusnya masuk kerja pukul 08.00 mulai gelisah dan dominasi bapak-bapak itu mulai berkelakar dan berkata, "Pak sopir gimana ini? Apa perlu kita pakai baling-baling di atas bus ini? atau sekalian naik pesawat yah?" Hal tersebut lebih dinodai nada putus asa dan bercanda daripada amarah atau kesal.

Baiklah cukup di bagian itu karena kita harus terus berjalan. Akhirnya sampai juga di terminal Kp. Rambutan sekitar pukul 09.40. Setelah membersihkan badan sejenak, sayapun akhirnya naik bus jurusan Bogor. Teman sebelah saya juga ternyata sama-sama calon wisudawan IPB Tahap 5 yang akan mengikuti SG, tetapi dia dari jurusan PTN, berbeda denganku yang jurusan TIN. Dia bercerita tentang perjalanannya yang tak kalah mengecewakannya denganku. Dia berangkat pukul 03.00WIB dari kediamannya di Subang. Biasanya dia mencapai terminal Kp.Rambutan ini pukul 06.00-07.00. Bus yang dinaikinya berbalik ke arah tol Cikampek waktu mengetahui bahwa jalur di Sadang macet. Akan tetapi, kondisi di sana lebih parah karena ada truk terguling. Akhirnya bus yang dinaikinya mundur lagi dan menggunakan jalur kota hingga mencapai Karawang. Beberapa saat kemudian, BBM bus tersebut habis dan bus tidak berada dekat SPBU sehingga bus tersebut memutar jalan lagi untuk mencari BBM. Para penumpang sampai bertanya:"Ini mau dibawa putar-putar ke mana lagi pak?" Yah begitulah memang hari ini.

Akhirnya bus jurusan Bogor melaju dan sampailah kami di Terminal BS pukul 11.00WIB. Di tengah perjalanan, di dekat belokan jalur GT Citeureup (atau Cikeas ya?) ada truk yang terjun dari jalan tol setelah menabrak pembatasnya, mungkin sopirnya mengantuk. Di BS, saya dan mahasiswa PTN tersebut berpisah. Saya makan dulu karena saya sudah sangat lapar dan maag saya mulai kambuh. Selanjutnya, seperti biasa saya menaiki angkot 03. Di daerah Puslitbang Kehutanan di daerah pertigaan ke arah Ciomas-Pasirkuda, macet kembali terjadi disertai cuaca terik. Hal ini sudah biasa terjadi. Saat saya sudah mencapai lampu merah di daerah terminal angkot laladon, saya menaiki angkot kampus dalam. Lagi-lagi saya mengalami kemacetan yang cukup meyebalkan dan serasa tiada henti ini. Akhirnya saya mencapai kampus di Darmaga sekitar pukul 13.15WIB.

Sekian dan terima kasih ^^

Kamis, Januari 31, 2013

31 01 2013 13 00

Hari yang spesial buat aq.. Thanks God, thanks mom n dad, thanks bro, thanks sir, thanks friends..
Sidang skripsi S-1 akhirnya selesai ditempuh..
Ternyata teman satu SMA yang sama-sama di IPB juga sidang tapi jam 9..
Dan itu ternyata hari ultah teman ledekan aq: Ayu satiIIIII, temen deket aq di 46: Melan, kakak sebimbingan pakk marimin n papi upit n sesama asisten dulu: ka Nova
Keren amazing,, bener2 hari yang bagus, sama kaya yg dibilang papi egum..
Mantap, walaupun sempat hampir nangis gara2 bener2 ga bisa jawab pertanyaan beruntun dari pak romli,, but,, finally, lulus.. keren..
31 01 13 13 00 yang kereeen pisan..
3 prof lawan 1.. itu memang bener2 angka yang bagus yah, ehehehe..
Dimulai dari sidang senin om ichal, lanjut wawa, lanjut aq, trus anton, n jilul, ditutup oleh amhy...
Sukses buat kita semua,, amin :D

A Meaning of Friend for Me

Teman.. mungkin bukanlah sahabat...
Dulu aku berpikir, sahabat lah yang terutama, tetapi sekarang aku menyadari teman, meskipun tidak mengerti kita seperti sahabat kita, juga orang-orang penting yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita..

Pertemanan memiliki seninya tersendiri bagi setiap orang..
Berbagai aspek tentang teman dapat berbeda dari opini orang yang satu dengan opini orang lain..
Dan inilah opini ku tentang teman..

31-01-2013

Teman bukanlah manusia yang sempurna..
Mereka tidak selalu sesuai dengan yang kita inginkan, dan belum tentu orang yang baik menurut teman kita yang lain..
Mungkin teman adalah orang yang pernah mengecewakan atau menyakiti hati kita hingga menangis..
Mungkin teman adalah orang yang terkadang membuat kita merasa dimanfaatkan..
Mungkin teman kita bukanlah teman dari teman kita..
Mungkin teman tidak ada saat kita membutuhkannya..
Atau bahkan mungkin dia yang kita anggap teman, tidak menganggap kita teman..
Tapi, ......
Teman pasti pernah membuat kita tersenyum bahkan tertawa bersama..
Teman pasti pernah menguatkan saat kita lemah dan saat kita menangis..
Teman ada saat kita mengalami suatu momen yang paling mendebarkan, menakutkan, atau bahkan sangat membahagiakan...

Terkadang aku tidak menyadari arti pertemanan yang sesungguhnya..
Terkadang aku sibuk mencari orang yang bisa menjadi sahabatku, dan memandang sebelah mata orang yang hanya kuberi 'jabatan' teman..
Terkadang aku tidak menyadari kasih yang besar dari seorang teman, yang selalu tersedia bagiku..

Saat aku memikirkannya, sungguh bahagia memiliki banyak teman..
Dan aku saat ini ingin sangat bersyukur pada Tuhan untuk semua teman yang Dia hadirkan dalam hidupku,
yang membuatku menangis, tertawa, sedih, ataupun marah..

Terkadang pikiranku tidak sebaik yang kuinginkan..
Terkadang aku egois dan ingin mendapatkan lebih dari yang temanku dapatkan, keegoisan duniawi..
Terkadang ada saat memandang sebelah mata teman yang 'seolah lebih rendah' dariku....
Padahal kita semua manusia yang sama, manusia yang dikaruniai kebaikan dan kelemahan, supaya tidak merasa orang yang paling hina di dunia, dan supaya tidak sombong dengan pemberianNya..

Dalam hari-hari ini, aku merasa teman adalah WOW, teman adalah harta berharga yang Tuhan kasih untuk membentuk hidupku, sehingga aku tidak sendirian..
Aku tidak menyangka mendapatkan perhatian sebesar itu dari teman-temanku..
Teman yang memberiku informasi saat aku membutuhkannya..
Teman yang membuatku tertawa saat aku tertekan..
Teman yang menghibur saat aku menangis, dan saat aku merasa 'hampir gila'..
Teman yang menceritakan pengalamannya..
Teman yang mendampingiku di saat-saat yang mendebarkan..
Teman yang menemaniku berjalan sepanjang jalan, juga makan bersama..
Teman yang memberiku semangat dan selamat saat aku sukses..
Teman yang memberikan kejujuran hati...
Teman yang sabar menghadapi kepanikanku..
Teman yang rela datang jauh dari rumahnya untuk menghadiri momen terpentingku..
Teman yang menyempatkan diri menungguiku saat dia sendiri sangat membutuhkan waktu untuk menyiapkan momen terpentingnya..
Teman yang berada jauh di sana tetapi menyempatkan menenangkanku dan mendoakanku dari sana..
Teman yang membuat aku merasa hidupku lebih bermakna..
Teman yang mengingatkanku kalau aku bukanlah mahluk sempurna..
Teman yang sangat memperhatikanku, termasuk perubahan fisikku..
Teman yang membantuku saat aku perlu..
Teman yang memberiku selamat dan semangat meskipun mereka belum memperoleh apa yang kuperoleh, dan walau itu mungkin menyesakkan hati mereka..
Teman yang mau membelikanku makanan saat aku titip..
Teman yang SMS, nge-wall hanya untuk meyakinkanku aku tidak sendirian..
Teman yang  mau meluangkan waktu seharian hanya untuk membeli baju...
Mereka, kalian, adalah teman-teman yang spesial..
Mungkin kalian bukan orang yang baik menurut orang lain,,
Bahkan mungkin akupun pernah menilai begitu,,
Tapi kalian membuat aku lebih bermakna dalam menapaki jalan kehidupan ini...
Tanpa kalian aku hanyalah debu tanpa arti..
Tapi dengan kalian, aku merasa seperti pasir pantai yang tertimpa cahaya menjadi berkilau.. atau pasir pantai yang ada pada kerang sehingga menjadi mutiara...

I love you all, meskipun aku tidak bisa menuliskan nama kalian satu per satu di ucapan terima kasih ku atau di 'kata pengantar'ku.. Kalian ada di sini, di hati dan ingatan ini..
Mungkin aku adalah manusia yang sering mengecewakan kalian dan tidak ada di saat kalian butuhkan, maafkan aku..
Tapi, kalian,, kalian bermakna bagiku,,

Mungkin kita akan berpisah tempat kerja atau kehidupan lanjut,, atau bahkan terpisahkan saat kematian datang menjemput...
Tapi goresan kasih sayang kalian telah memenuhi tiap halaman buku hidupku...
Kiranya Tuhan memberkati dan mengasihi kalian sama seperti Dia memberkatiku, atau bahkan lebih daripada itu...

Tetaplah menjadi teman.....

Senin, Januari 14, 2013

Baju kesayangan...

Baju kesayangan...
Siapa sie yang ga punya baju kesayangan?
Aku yakin hampir semua kita punya baju kesayangan.
Mungkin pendapatku ini salah, tapi ya itulah pendapat yang kusimpan selama ini.

Aku punya satu dari beberapa baju kesayangan..
Baju ini adalah kaos biasa warna hitam dengan tulisan warna pink Love is a Life..
jika baju ini difoto, tulisannya akan terlihat cukup menyala..
Tapi bukan itu alasan baju ini menjadi baju kesayanganku, tapi karena baju ini dipilihkan oleh kakakku waktu pergi ke Jogja..

Baju ini sudah cukup sering aku pakai, umurnya juga lebih dari setahun..
Beberapa hari yang lalu aku mencucinya..
Lalu aku jemur di tiang jemuran di depan kamar kosku..
Aku pergi setelahnya ke LSI di kampusku..

Waktu aku pulang, kau tahu apa?

Baju kesayanganku ini sudah jatuh dari tiang jemuran,,
Sepertinya terbang dan jatuh tertiup angin kencang saat hujan..
dan lebih parah lagi, baju ini sudah menjadi alas tidur kucing yang menyebalkan di kosanku..
Bulu-bulu kucing itu lepas dan menempel di bajuku..

Aku adalah orang yang mudah merasa jijik, terutama yang terkait dengan kucing di kos..
Aku mengusir kucing itu lalu aku merendam baju kesayanganku..
Aku pikir aku akan mencucinya..
Mungkin kalau itu bukan baju kesayanganku, aku langsung membuangnya..
Tapi, kali ini aku merendamnya..

Sekian lama dari perendaman itu, aku berniat mengganti air rendaman dan mulai mencucinya,
Tapi tiba-tiba ada bau busuk yang tercium di dekatnya
Aku berpikir, kucing sialan itu sudah menodai baju itu, entah dengan air kencing atau kotoran..
Aku sangat jijik membayangkannya, dan akhirnya kuputuskan untuk membuang pakaian itu..
Tragis bukan, aku yang berkata itu baju kesayanganku, malah membuangnya ke tempat sampah...

Di situ, aku berpikir tentang kehidupanku, kehidupan rohaniku, dan mungkin juga orang lain..
Tuhan berfirman:
"sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayanganNya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi." (Ulangan 14:2)
"Oleh karena engkau berharga di mataKu dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau," (Yesaya 43:4a)
Bukankah kita ini adalah kesayangan Tuhan? ya, seperti baju kesayanganku itu, begitulah kita..
Kita kesayangan Tuhan sehingga Tuhan senang memakai kita, Tuhan senang melihat kita, dan Tuhan senang merawat dan menjaga kita..

Namun, terkadang angin dan hujan atau badai kehidupan dalam wujud masalah menerbangkan kita...
Melepaskan kita dari pokok pengharapan kita, tempat bergantung kita, yaitu Dia, Tuhan sendiri..
Iman kita merapuh, dan bukan hanya itu...
Iblis dengan nyaman berkuasa di atas kita, bahkan menodai kita..
Atau bukan Iblis, tapi justru keinginan daging kita,,
Itu membuat kita menjadi sesuatu yang menjijikkan,,,
Terlalu menjijikkan di hadapan Allah yang kudus...

Lalu apakah Allah, Tuhan kita, akan serta merta membuang kita dari hadapanNya dan membuang kita ke 'tempat sampah'?
Tidak, tentu tidak..
Bahkan Dia mengangkat kita dan mencuci kita dengan darahNya sendiri,,
Walaupun kita berbau busuk, Tuhan tidak akan membuang kita seperti aku yang membuang bajuku itu..
Tuhan lebih baik dari itu,,
Sesuai FirmanNya, "Sebab TUHAN tidak akan membuang umatNya, dan milikNya sendiri tidak akan ditinggalkanNya;" (Mazmur 94:14)
Janji yang sangat indah bukan? Tuhan sangat menyayangi kita saudara, seberapa buruk pun keadaan kita..
Dia mau kita kembali menjadi kesayanganNya yang wangi, dan menyenangkan..
Tentu, bukan berarti Tuhan tidak memberikan hukuman pada kita, tapi bukankah seseorang menghukum kita karena kasih dan dengan harapan kita akan kembali ke jalan yang benar?

Mari kita bersyukur, karena kita telah menjadi kesayanganNya, kesayangan Allah mulia yang mahakasih..

Rabu, November 14, 2012

When one by one leave me behind//

I hope i can share my feeling today..
So painful to remember, but too beautiful to be forgotten..

When i looked at my friends' photos, i thought they were different from before..
Yap, ev'ryone will change,, day by day..
When we are changed in different culture and different place, we can find out that he/she will different from us..

I know that's natural.. That's what have to be in this world..
But, I think it's hard for me to understand..

None can be lasting..

Friendship will never end in this deeply heart..
But, i can't deny too..
Something's changed..
I don't know you as well as you were at our moment long time ago..

One by one, take the path,,
make a decision in life,,
build a family..

Hope you happy, friend,,
But, i just want you to know..
I still remember you,,
When you and me and the other spent our holiday..
Made a cook, or ride a bike, or just took a walk..
I miss them all..

You are beautiful than before..
You are thinner than before..
or may be you are fatter than before..
May be when you look at my photos, you will think so..
But, I really miss you all..
I can't back to the past..
But all memories about you gals, i save in my heart..
So miss you, then..
Let's learn more about life,,
My friends...

Selasa, Oktober 30, 2012

TBC (Tuberkulosis)


TBC (Tuberkulosis), siapakah yang mau menderita penyakit itu?
Tentu tidak ada seorangpun yang menginginkannya, termasuk aku (waktu itu) ataupun para penderita yang lainnya. Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa TBC atau biasa disebut juga dengan TB, adalah penyebab kematian kedua di Indonesia setelah stroke. Bahkan di dunia, Indonesia termasuk negara ke-4 terbesar yang warganya menderita TBC setelah India, Cina, dan Afrika Selatan. Diperkirakan ada 430.000 penderita TB baru dan 169 orang di antaranya meninggal setiap hari (Abd, 2012). 



Tuberkulosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri yaitu Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini dapat menyerang beberapa bagian organ tubuh, misalnya paru, tulang, sendi, usus, saluran kemih, dan lain-lain. Namun, TB yang paling sering dibicarakan adalah TB paru. Perbedaan antara TB paru dan TB tulang yang saya dengar dari kenalan saya adalah TB paru memiliki potensi untuk kambuh lagi, sedangkan TB tulang tidak.

TB bukanlah penyakit baru, bahkan tokoh "Maria" yang saya sukai dalam novel Layar Terkembang karya Sutan Takdir Alisjahbana pun meninggal karena penyakit TBC. Padahal novel tersebut merupakan sastra di sekitar tahun 1930-an. Hanya saja, pengobatan TB sekarang lebih baik dibandingkan dengan jaman itu karena pada jaman itu, penderita TB akan diasingkan di sanatorium. Hal ini dikarenakan TB dapat menular akibat bakteri yang dapat tersalurkan melalui udara ataupun peralatan makan minum yang digunakan bersama. Mengenai hal ini, akan ada ulasa yang harus kalian baca di akhir. Jadi, jangan stop membaca di sini.

Di sini aku akan memaparkan hal-hal terkait TBC yang aku tahu dari yang aku alami. Aku baru tahu bahwa aku menderita TB Paru pada bulan Maret 2010. Sebelumnya aku tidak mengetahuinya, karena sebenarnya aku batuk-batuk sejak bulan Desember. Aku pikir itu biasa saja karena aku memang sering batuk, setidaknya 2 minggu dalam setahun saat musim penghujan. Pada bulan Januari, saat batuk, aku merasa sesak  di bagian perut yang menjalar ke dada, seperti perut yang tertarik ke bagian atas. Pada saat mengikuti kegiatan mahasiswa di Surabaya, trainer-ku yang kebetulan mahasiswa kedokteran UnAir menyarankan aku untuk memeriksakan diri ke dokter, sambil memberikan vitamin selama aku mengikuti training. Awalnya, dokter yang memeriksaku memberikan obat batuk biasa karena katanya paru-paruku infeksi akibat batuk yang terlalu lama tidak diobati. Namun, setelah satu bulan lewat, aku bukannya sembuh, melainkan batukku semakin parah. Akhirnya, aku periksa ke dokter di Bogor. Awalnya, dokter memberikan obat batuk biasa dan multivitamin untuk 3 hari-1 minggu. Awalnya, diagnosis awal dokter, kalau tidak TB Paru, bisa jadi kanker paru. Namun, melihat usiaku, sepertinya TBC. Akhirnya aku menjalani rontgen dan tes laboratorium. Hasilnya menunjukkan bahwa aku positif menderita TBC. 

Mengetahui aku positif TBC membuatku terpuruk saat itu, karena aku berpikir bahwa itu merupakan kondisi yang menakutkan. Aku masih bertahan dengan kondisiku untuk kuliah, tetapi kelamaan aku tidak sanggup menerima efek psikologis dari penyakit itu. Kondisi batukku yang sangat parah kurasa mengganggu dosen yang sedang menerangkan bahan kuliah di depan dari cara pandangnya padaku. Selain itu, salah satu teman dekatku melihatku dengan tatapan yang sangat menunjukkan keprihatinan. Itu membuatku merasa sangat bersalah karena membuatnya mencemaskanku dan dia tidak konsentrasi dengan kuliahnya. Selain itu, aku merasa aku tidak bisa berkonsentrasi mendengarkan penjelasan dosen sepanjang kuliah. Terlebih, saat aku diperhadapkan dengan aturan tidak boleh minum selama perkuliahan, padahal aku butuh air minum saat aku batuk. Membawa obatku dan meminumnya di kantin kampus sungguh membuatku malas, terlebih lima jenis obat yang harus aku minum. Beberapa teman dekatku menunjukkan perubahan sikap padaku, terkesan agak menjauh atau agak aneh, walaupun tidak semuanya. Aku tahu itu hal yang wajar, bahkan mungkin akan aku lakukan jika aku di posisinya waktu itu karena takut tertular. Yah, alasan yang logis bukan? Tapi, bagaimanapun, itu menyakitkan hati. Ingin sekali aku berkata, "Teman, aku masih manusia. Aku tahu kalian takut tertular, tapi... aku sendiri tidak menginginkan penyakit ini, sungguh! Bagaimana perasaan kalian kalau kalian menjadi aku? Tidak bisakah kalian bersikap seperti biasanya padaku?" Ya, itulah yang ingin kukatakan saat itu. Hal itu mengganggu pikiranku sehingga sakitku menjadi semakin parah. Terlebih, aku takut kalau penyakitku ini menular pada teman sekamarku. Pembimbingku menyarankan aku untuk pindah kos. Tapi aku tahu bahwa tidak semudah menjentikkan jari untuk mendapatkan kos baru yang bersih dan sehat. Polusi di udara Bogor pun turut memperparah kondisiku dengan banyaknya asap kendaraan di jalanan. Aku pun seorang aktivis salah satu UKM yang aku rela hingga larut malam atau dini hari mengikuti rapat. Aku senang melakukannya. Untuk berdiam di kos dan tidak datang ke UKM tersebut benar-benar menyiksaku. Akhirnya, aku memutuskan untuk mengambil cuti.

Bagian awal cuti adalah kondisi terparah dalam kehidupanku, seperti hidup segan, mati tak mau. Aku menghabiskan hari-hariku hanya dengan makan, tidur, dan mandi selama 2 bulan pertama aku di rumah. Aku benar-benar merasa waktu itu aku tidak "hidup". Udara sehat dan segar di sana membuat kondisiku lebih baik. Batukku tidak separah biasanya. Oh ya, waktu aku di Bogor, aku sempat sekali batuk berdarah. Setidaknya, selama di rumah, hal itu tidak pernah terjadi lagi. Berikutnya, aku mulai pulih dan tidak merasa lelah. Aku ingin memiliki kegiatan. Ya, aku senang karena teman-temanku di sana bersikap biasa dan tidak menunjukkan sikap menghindar. Itu menyenangkan. Aku mulai ikut latihan menari, ikut membantu di toko pakaian, dan bersih-bersih rumah dimulai dari kamarku, kamar kakakku, ruang tamu, kamar ortuku, dan toko baju. Ayahku selalu mengingatkanku untuk memakai masker. Kesehatanku semakin membaik dan akhirnya aku bisa kembali ke kuliahku di bulan September.

Saat aku kembali ke kampus bulan September, beratku sudah meningkat. Aku sudah menjalani pengobatan 6 bulan (tepatnya 8 bulan, dengan transisi), tetapi ternyata hasil rontgen menunjukkan masih ada noda TBC meskipun jauh lebih sedikit. Sebelumnya, kedua paruku terkena TBC. Rontgen berikutnya menunjukkan paru-paru kananku bersih, tetapi paru-paru kiriku belum. Aku mendapat tambahan perawatan 3 bulan. Setelah itu, aku mengucapkan selamat tinggal pada obat-obat itu dan kembali mengikuti kegiatan kampus dengan intensif. Setelah sekitar 2 bulan, aku mulai batuk lagi dan dada kiri serta tulang di punggung kiriku terasa sakit. Aku periksa lagi ke dokter dan ternyata TB ku yang belum lama hilang kembali muncul. Aku harus mengikuti pengobatan selama 6 bulan lagi. Aku ingat kakak kelasku mengingatkanku untuk rutin meminum madu untuk meningkatkan kekebalan tubuhku. Akhirnya, setelah itu aku dinyatakan benar-benar sembuh tanggal 31 Desember 2011. Benar-benar kondisi yang lama dengan obat-obat untuk membunuh Mycobacterium sp. itu. Akhirnya, aku sembuh dan mengalami peningkatan berat badan hingga 9,5 kg dari kondisi sakitku. Hal ini dikarenakan penyakit TB membuat penderitanya kehilangan berat badan secara signifikan. Untuk sembuh, selain mengkonsumsi obat dan multivitamin, diperlukan makan yang banyak, terutama kandungan protein. Dokter menyarankanku makan nasi 3-4 piring, susu beberapa gelas, dan telur beberapa butir selama pengobatan. Telur dapat diganti dengan makanan lain, seperti daging (sate, bakso) atau ikan serta ayam. 

Sekarang aku sudah dapat lepas dari obat-obat itu, tapi satu hal yang aku tahu, pada rontgen thorax-ku, akan tetap ditemukan suatu noda di paru-paru kiriku karena itu adalah bekas paru-paru saat aku mengeluarkan darah pada waktu batuk. Dokter bilang akan sulit bagiku mendapatkan pekerjaan di bidangku, yaitu teknologi industri pertanian, dengan kondisiku yang pernah TB. Tapi, who knows our future? Just God, and He can change impossible thing to be possible. 

Kesimpulan dari pengalamanku (maaf kalau tidak tepat 100%) adalah sebagai berikut.

Ciri-ciri penderita TB paru:
-batuk lebih dari 1 bulan, bunyi batuk cukup nyaring
-batuk tanpa dahak, tetapi mengeluarkan cairan encer agak putih atau batuk berdarah
-batuk dengan sakit di bagian perut hingga dada
-mudah merasa lelah
-sesak napas saat jalan di tempat menanjak
-sakit di bagian tulang belakang paru-paru
-berat tubuh menurun drastis
-hasil rontgen dan/atau tes dahak menunjukkan hasil positif TB

Pengobatan yang dapat dilakukan:
-pengobatan min 6 bulan
-minum obat sesuai dosis dan waktu
-mengurangi kegiatan yang berat
-menghindari angin dingin saat malam
-minum madu dan makan buah-buahan
-banyak makan (min 3 piring nasi sehari + bahan makanan protein + susu), tapi untuk susu harus jauh dari waktu minum obat
-hindari air dingin, air es, atau jenis es yang lain

Anjuran bagi penderita:
-tetap berpikir positif, tidak usah seperti aku yang lemah waktu itu, dan tidak usah berpikir yang tidak-tidak, intinya kamu pasti sembuh!
-tetap ceria
-tetap melakukan kegiatan, hanya saja intensitasnya ringan
-cukup istirahat
-terus berdoa
-lakukan tindakan pengobatan
-memakai masker
-tidak memakai barang untuk makan dan/atau minum bersama dengan orang lain
-tidak keluar rumah malam-malam

Anjuran bagi orang-orang di sekitar penderita (terutama keluarga dan teman dekat):
-tidak perlu menunjukkan keprihatinan yang berlebihan (itu membuat penderita tidak nyaman)
 -tidak memakai barang untuk makan dan/atau minum bersama dengan penderita
-tidak perlu menjauh atau menunjukkan takut tertular (itu menyakiti hati penderita)
-tetap menjaga kesehatan tubuh (orang tidak akan tertular TBC meskipun di dekat penderita, asalkan kekebalan tubuhnya tinggi dan baik)
-membantu mengingatkan penderita untuk meminum obat teratur dan makan
-bersikap seperti biasa
-menghibur, menguatkan, dan memberikan bahumu saat penderita menangis atau merasa takut dengan kondisinya
-tetap mengasihi penderita karena penderita membutuhkan kasih sayangmu, bukan rasa kasihanmu.

Semoga sharing ini bermanfaat!
Sumber tinjauan awal :
Abd. 2012. Tuberkulosis, Penyebab Kematian Tertinggi Setelah Stroke. http://www.sehatnews.com/2012/05/21/tuberkulosis-penyebab-kematian-tertinggi-setelah-stroke/ [diakses pada tanggal 30 Oktober 2012]