Senin, Juli 01, 2013

Rekor terlama rumah-Darmaga

Semalam, tanggal 30 Juni 2013, saya berangkat dari rumah sekitar pukul 21.00WIB di daerah Majenang, kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menuju Darmaga, Bogor. Rute yang ditempuh adalah melalui jalur selatan Jawa hingga terminal Kp.Rambutan menggunakan bus Gapuraning Rahayu. Selanjutnya, saya menggunakan jasa transportasi bus dari Kp.Rambutan ke terminal Baranangsiang, Bogor.

Biasanya, jika saya berangkat pukul 21.00 WIB, saya akan mencapai kampus sekitar pukul 06.00-08.00. Akan tetapi, perjalanan kali ini tidak selancar biasanya. Bus GR jurusan Karangpucung-Jakarta tersebut akhirnya mengalami kemacetan bersama dengan kendaraan-kendaraan lainnya di daerah Rajapolah sekitar pukul 23.30WIB. Kemacetan ini terus berlanjut hingga daerah Malangbong dengan titik kemacetan terparah di daerah Gentong. Seperti biasa, jalan menanjak yang berlika-liku di daerah tersebut menyebabkan beberapa kendaraan besar, seperti puso, truk kontainer, dan bus mogok. Ada tiga truk besar yang mogok di lajur kiri, beberapa mobil kecil di pinggir lajur kiri, serta bus-bus yang juga mogok. Truk besar di lajur kanan dan beberapa bus juga mengalami hal serupa, disertai dengan mobil kecil di pinggir lajur kanan. Di antara kendaraan tersebut, terdapat dua bus GR yang mogok atau bermasalah mesinnya. Baiklah, kemacetan pun semakin diperparah dengan adanya perilaku pengguna mobil pribadi dan satu Bus SJ yang menyalip jalur yang sudah macet total tersebut. Akhirnya, macet pun berlangsung lama hingga akhirnya bus mulai dapat melaju normal sekitar pukul 03.00WIB dari daerah akhir Malangbong.

Bus mencapai tempat peristirahatan di rumah makan GR di pintu gerbang kabupaten Bandung pukul 04.00WIB. Biasanya saya mencapai daerah ini pukul 00.00 atau 01.00. Dengan waktu istirahat yang sangat singkat, bus pun melaju kembali. Saya yang tertidur akhirnya kembali terbangun pukul 05.55WIB di daerah tol Cipularang km 70 di dekat GT Sadang. Kemacetan ini cukup parah walaupun tidak separah kemacetan di Gentong. Kemacetan berlangsung hingga pukul 08.30WIB di km.47.

Pada kemacetan tersebut, terdapat beberapa pengalaman yang menarik dan lucu. Pertama, ada orang yang keluar dari sebuah truk pengangkut kontainer dan berlari di sepanjang sisi jalan tol di arah sebaliknya. Pemandangan langka yang seperti jogging ini ternyata dikarenakan ada bungkusan yang terjatuh. Kedua, saya yang merasa cukup kecewa karena perkataan saya semalam: "Sepertinya tidak sempat menghadiri SG pukul 08.00 Senin di kampus" benar-benar menjadi kenyataan. Saat perasaan ini muncul, saya berkata, "Tuhan tolong kirimkan gerimis untuk menemaniku." Tak lama setelahnya ada goresan garis-garis air kecil di jendela bus. Gerimis! Gerimis yang hanya berlangsung dalam hitungan menit ini sungguh merupakan keajaiban buat saya. Saya diingatkan akan satu dua hal penting dalam kejadian tersebut. Apa yang kita alami akan sesuai dengan iman dan perkataan kita, baik positif atau negatif karena Tuhan ada dan mendengar. Dia tahu kondisi manusia yang sedang mulai meragukan keberadaanNya, dan meyakinkan manusia tersebut bahwa Dia masih ada dan selalu memperhatikan anakNya walaupun hal itu hanyalah hal yang kelihatan sangat sepele, Dia sama seperti yang dulu dan akan sama selamanya. Ketiga, pemandangan yang sangat saya sukai itu sungguh berbeda dan indah. Awan! Ya awan pagi tadi indah sekali. Matahari yang terlihat cukup bulat memberikan sinar yang tidak terlihat memancar lurus, melainkan bergelombang, terlihat seperti orang dengan tangan yang terentang untuk memeluk. Hal tersebut seperti gambaran sang Bapa sendiri, yang tidak dapat kita lihat mukaNya karena sinar kemuliaan padaNya. Di bawahnya, awan berbentuk dengan sangat indah seperti lautan bergelombang indah dan jernih dengan sebuah tanjung di sebelah kanannya. Sungguh pemandangan yang menakjubkan. Keempat, orang-orang di bus yang seharusnya masuk kerja pukul 08.00 mulai gelisah dan dominasi bapak-bapak itu mulai berkelakar dan berkata, "Pak sopir gimana ini? Apa perlu kita pakai baling-baling di atas bus ini? atau sekalian naik pesawat yah?" Hal tersebut lebih dinodai nada putus asa dan bercanda daripada amarah atau kesal.

Baiklah cukup di bagian itu karena kita harus terus berjalan. Akhirnya sampai juga di terminal Kp. Rambutan sekitar pukul 09.40. Setelah membersihkan badan sejenak, sayapun akhirnya naik bus jurusan Bogor. Teman sebelah saya juga ternyata sama-sama calon wisudawan IPB Tahap 5 yang akan mengikuti SG, tetapi dia dari jurusan PTN, berbeda denganku yang jurusan TIN. Dia bercerita tentang perjalanannya yang tak kalah mengecewakannya denganku. Dia berangkat pukul 03.00WIB dari kediamannya di Subang. Biasanya dia mencapai terminal Kp.Rambutan ini pukul 06.00-07.00. Bus yang dinaikinya berbalik ke arah tol Cikampek waktu mengetahui bahwa jalur di Sadang macet. Akan tetapi, kondisi di sana lebih parah karena ada truk terguling. Akhirnya bus yang dinaikinya mundur lagi dan menggunakan jalur kota hingga mencapai Karawang. Beberapa saat kemudian, BBM bus tersebut habis dan bus tidak berada dekat SPBU sehingga bus tersebut memutar jalan lagi untuk mencari BBM. Para penumpang sampai bertanya:"Ini mau dibawa putar-putar ke mana lagi pak?" Yah begitulah memang hari ini.

Akhirnya bus jurusan Bogor melaju dan sampailah kami di Terminal BS pukul 11.00WIB. Di tengah perjalanan, di dekat belokan jalur GT Citeureup (atau Cikeas ya?) ada truk yang terjun dari jalan tol setelah menabrak pembatasnya, mungkin sopirnya mengantuk. Di BS, saya dan mahasiswa PTN tersebut berpisah. Saya makan dulu karena saya sudah sangat lapar dan maag saya mulai kambuh. Selanjutnya, seperti biasa saya menaiki angkot 03. Di daerah Puslitbang Kehutanan di daerah pertigaan ke arah Ciomas-Pasirkuda, macet kembali terjadi disertai cuaca terik. Hal ini sudah biasa terjadi. Saat saya sudah mencapai lampu merah di daerah terminal angkot laladon, saya menaiki angkot kampus dalam. Lagi-lagi saya mengalami kemacetan yang cukup meyebalkan dan serasa tiada henti ini. Akhirnya saya mencapai kampus di Darmaga sekitar pukul 13.15WIB.

Sekian dan terima kasih ^^

Kamis, Januari 31, 2013

31 01 2013 13 00

Hari yang spesial buat aq.. Thanks God, thanks mom n dad, thanks bro, thanks sir, thanks friends..
Sidang skripsi S-1 akhirnya selesai ditempuh..
Ternyata teman satu SMA yang sama-sama di IPB juga sidang tapi jam 9..
Dan itu ternyata hari ultah teman ledekan aq: Ayu satiIIIII, temen deket aq di 46: Melan, kakak sebimbingan pakk marimin n papi upit n sesama asisten dulu: ka Nova
Keren amazing,, bener2 hari yang bagus, sama kaya yg dibilang papi egum..
Mantap, walaupun sempat hampir nangis gara2 bener2 ga bisa jawab pertanyaan beruntun dari pak romli,, but,, finally, lulus.. keren..
31 01 13 13 00 yang kereeen pisan..
3 prof lawan 1.. itu memang bener2 angka yang bagus yah, ehehehe..
Dimulai dari sidang senin om ichal, lanjut wawa, lanjut aq, trus anton, n jilul, ditutup oleh amhy...
Sukses buat kita semua,, amin :D

A Meaning of Friend for Me

Teman.. mungkin bukanlah sahabat...
Dulu aku berpikir, sahabat lah yang terutama, tetapi sekarang aku menyadari teman, meskipun tidak mengerti kita seperti sahabat kita, juga orang-orang penting yang Tuhan tempatkan dalam hidup kita..

Pertemanan memiliki seninya tersendiri bagi setiap orang..
Berbagai aspek tentang teman dapat berbeda dari opini orang yang satu dengan opini orang lain..
Dan inilah opini ku tentang teman..

31-01-2013

Teman bukanlah manusia yang sempurna..
Mereka tidak selalu sesuai dengan yang kita inginkan, dan belum tentu orang yang baik menurut teman kita yang lain..
Mungkin teman adalah orang yang pernah mengecewakan atau menyakiti hati kita hingga menangis..
Mungkin teman adalah orang yang terkadang membuat kita merasa dimanfaatkan..
Mungkin teman kita bukanlah teman dari teman kita..
Mungkin teman tidak ada saat kita membutuhkannya..
Atau bahkan mungkin dia yang kita anggap teman, tidak menganggap kita teman..
Tapi, ......
Teman pasti pernah membuat kita tersenyum bahkan tertawa bersama..
Teman pasti pernah menguatkan saat kita lemah dan saat kita menangis..
Teman ada saat kita mengalami suatu momen yang paling mendebarkan, menakutkan, atau bahkan sangat membahagiakan...

Terkadang aku tidak menyadari arti pertemanan yang sesungguhnya..
Terkadang aku sibuk mencari orang yang bisa menjadi sahabatku, dan memandang sebelah mata orang yang hanya kuberi 'jabatan' teman..
Terkadang aku tidak menyadari kasih yang besar dari seorang teman, yang selalu tersedia bagiku..

Saat aku memikirkannya, sungguh bahagia memiliki banyak teman..
Dan aku saat ini ingin sangat bersyukur pada Tuhan untuk semua teman yang Dia hadirkan dalam hidupku,
yang membuatku menangis, tertawa, sedih, ataupun marah..

Terkadang pikiranku tidak sebaik yang kuinginkan..
Terkadang aku egois dan ingin mendapatkan lebih dari yang temanku dapatkan, keegoisan duniawi..
Terkadang ada saat memandang sebelah mata teman yang 'seolah lebih rendah' dariku....
Padahal kita semua manusia yang sama, manusia yang dikaruniai kebaikan dan kelemahan, supaya tidak merasa orang yang paling hina di dunia, dan supaya tidak sombong dengan pemberianNya..

Dalam hari-hari ini, aku merasa teman adalah WOW, teman adalah harta berharga yang Tuhan kasih untuk membentuk hidupku, sehingga aku tidak sendirian..
Aku tidak menyangka mendapatkan perhatian sebesar itu dari teman-temanku..
Teman yang memberiku informasi saat aku membutuhkannya..
Teman yang membuatku tertawa saat aku tertekan..
Teman yang menghibur saat aku menangis, dan saat aku merasa 'hampir gila'..
Teman yang menceritakan pengalamannya..
Teman yang mendampingiku di saat-saat yang mendebarkan..
Teman yang menemaniku berjalan sepanjang jalan, juga makan bersama..
Teman yang memberiku semangat dan selamat saat aku sukses..
Teman yang memberikan kejujuran hati...
Teman yang sabar menghadapi kepanikanku..
Teman yang rela datang jauh dari rumahnya untuk menghadiri momen terpentingku..
Teman yang menyempatkan diri menungguiku saat dia sendiri sangat membutuhkan waktu untuk menyiapkan momen terpentingnya..
Teman yang berada jauh di sana tetapi menyempatkan menenangkanku dan mendoakanku dari sana..
Teman yang membuat aku merasa hidupku lebih bermakna..
Teman yang mengingatkanku kalau aku bukanlah mahluk sempurna..
Teman yang sangat memperhatikanku, termasuk perubahan fisikku..
Teman yang membantuku saat aku perlu..
Teman yang memberiku selamat dan semangat meskipun mereka belum memperoleh apa yang kuperoleh, dan walau itu mungkin menyesakkan hati mereka..
Teman yang mau membelikanku makanan saat aku titip..
Teman yang SMS, nge-wall hanya untuk meyakinkanku aku tidak sendirian..
Teman yang  mau meluangkan waktu seharian hanya untuk membeli baju...
Mereka, kalian, adalah teman-teman yang spesial..
Mungkin kalian bukan orang yang baik menurut orang lain,,
Bahkan mungkin akupun pernah menilai begitu,,
Tapi kalian membuat aku lebih bermakna dalam menapaki jalan kehidupan ini...
Tanpa kalian aku hanyalah debu tanpa arti..
Tapi dengan kalian, aku merasa seperti pasir pantai yang tertimpa cahaya menjadi berkilau.. atau pasir pantai yang ada pada kerang sehingga menjadi mutiara...

I love you all, meskipun aku tidak bisa menuliskan nama kalian satu per satu di ucapan terima kasih ku atau di 'kata pengantar'ku.. Kalian ada di sini, di hati dan ingatan ini..
Mungkin aku adalah manusia yang sering mengecewakan kalian dan tidak ada di saat kalian butuhkan, maafkan aku..
Tapi, kalian,, kalian bermakna bagiku,,

Mungkin kita akan berpisah tempat kerja atau kehidupan lanjut,, atau bahkan terpisahkan saat kematian datang menjemput...
Tapi goresan kasih sayang kalian telah memenuhi tiap halaman buku hidupku...
Kiranya Tuhan memberkati dan mengasihi kalian sama seperti Dia memberkatiku, atau bahkan lebih daripada itu...

Tetaplah menjadi teman.....

Senin, Januari 14, 2013

Baju kesayangan...

Baju kesayangan...
Siapa sie yang ga punya baju kesayangan?
Aku yakin hampir semua kita punya baju kesayangan.
Mungkin pendapatku ini salah, tapi ya itulah pendapat yang kusimpan selama ini.

Aku punya satu dari beberapa baju kesayangan..
Baju ini adalah kaos biasa warna hitam dengan tulisan warna pink Love is a Life..
jika baju ini difoto, tulisannya akan terlihat cukup menyala..
Tapi bukan itu alasan baju ini menjadi baju kesayanganku, tapi karena baju ini dipilihkan oleh kakakku waktu pergi ke Jogja..

Baju ini sudah cukup sering aku pakai, umurnya juga lebih dari setahun..
Beberapa hari yang lalu aku mencucinya..
Lalu aku jemur di tiang jemuran di depan kamar kosku..
Aku pergi setelahnya ke LSI di kampusku..

Waktu aku pulang, kau tahu apa?

Baju kesayanganku ini sudah jatuh dari tiang jemuran,,
Sepertinya terbang dan jatuh tertiup angin kencang saat hujan..
dan lebih parah lagi, baju ini sudah menjadi alas tidur kucing yang menyebalkan di kosanku..
Bulu-bulu kucing itu lepas dan menempel di bajuku..

Aku adalah orang yang mudah merasa jijik, terutama yang terkait dengan kucing di kos..
Aku mengusir kucing itu lalu aku merendam baju kesayanganku..
Aku pikir aku akan mencucinya..
Mungkin kalau itu bukan baju kesayanganku, aku langsung membuangnya..
Tapi, kali ini aku merendamnya..

Sekian lama dari perendaman itu, aku berniat mengganti air rendaman dan mulai mencucinya,
Tapi tiba-tiba ada bau busuk yang tercium di dekatnya
Aku berpikir, kucing sialan itu sudah menodai baju itu, entah dengan air kencing atau kotoran..
Aku sangat jijik membayangkannya, dan akhirnya kuputuskan untuk membuang pakaian itu..
Tragis bukan, aku yang berkata itu baju kesayanganku, malah membuangnya ke tempat sampah...

Di situ, aku berpikir tentang kehidupanku, kehidupan rohaniku, dan mungkin juga orang lain..
Tuhan berfirman:
"sebab engkaulah umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, dan engkau dipilih TUHAN untuk menjadi umat kesayanganNya dari antara segala bangsa yang di atas muka bumi." (Ulangan 14:2)
"Oleh karena engkau berharga di mataKu dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau," (Yesaya 43:4a)
Bukankah kita ini adalah kesayangan Tuhan? ya, seperti baju kesayanganku itu, begitulah kita..
Kita kesayangan Tuhan sehingga Tuhan senang memakai kita, Tuhan senang melihat kita, dan Tuhan senang merawat dan menjaga kita..

Namun, terkadang angin dan hujan atau badai kehidupan dalam wujud masalah menerbangkan kita...
Melepaskan kita dari pokok pengharapan kita, tempat bergantung kita, yaitu Dia, Tuhan sendiri..
Iman kita merapuh, dan bukan hanya itu...
Iblis dengan nyaman berkuasa di atas kita, bahkan menodai kita..
Atau bukan Iblis, tapi justru keinginan daging kita,,
Itu membuat kita menjadi sesuatu yang menjijikkan,,,
Terlalu menjijikkan di hadapan Allah yang kudus...

Lalu apakah Allah, Tuhan kita, akan serta merta membuang kita dari hadapanNya dan membuang kita ke 'tempat sampah'?
Tidak, tentu tidak..
Bahkan Dia mengangkat kita dan mencuci kita dengan darahNya sendiri,,
Walaupun kita berbau busuk, Tuhan tidak akan membuang kita seperti aku yang membuang bajuku itu..
Tuhan lebih baik dari itu,,
Sesuai FirmanNya, "Sebab TUHAN tidak akan membuang umatNya, dan milikNya sendiri tidak akan ditinggalkanNya;" (Mazmur 94:14)
Janji yang sangat indah bukan? Tuhan sangat menyayangi kita saudara, seberapa buruk pun keadaan kita..
Dia mau kita kembali menjadi kesayanganNya yang wangi, dan menyenangkan..
Tentu, bukan berarti Tuhan tidak memberikan hukuman pada kita, tapi bukankah seseorang menghukum kita karena kasih dan dengan harapan kita akan kembali ke jalan yang benar?

Mari kita bersyukur, karena kita telah menjadi kesayanganNya, kesayangan Allah mulia yang mahakasih..