Rabu, Maret 21, 2012

Desperate

When I was desperate..
I felt that no more strength of myself..

When tear went by..
Fell down even though i hope not to be..


Moment like that made me depressed..
I felt that I hate myself
Unable controlling mind
and I just wanted to lose myself and hide


When would it go?
When could I smile?
When and when..

Why and why,,


Just cheered up, myself,,
you had ever been like that long time before..
you had overcome it well..
and this will be too..


Tomorrow you will look at yourself
Laugh at this day..
and you will say: "how fool I was"
"how childish i was"
and you will have been smile soon 
"Ev'rything had been overcome well"


:)

Selasa, Maret 20, 2012

Semanis madu...

Madu..
Satu produk ini biasa digunakan untuk menggambarkan kemanisan, semanis madu, seperti itulah.
Bahkan panggilan sayang dalam bahasa Inggris pun salah satunya adalah honey yang dapat diartikan juga sebagai "madu". Sebenarnya ada apa dengan madu?

Honey..
This product is usually used to describe sweetness, as sweet as honey, which we usually hear. Moreover, one of our calling to our dear in English is "honey" too. It can be translatted as "madu" or "honey" too. What is "honey" actually?


Madu mengandung gula invert, yaitu kandungan glukosa dan fruktosa, yang merupakan gula yang tidak dapat mengkristal. Kemanisan glukosa adalah 74,3% jika dibandingkan kemanisan 100% gula kristal (sukrosa). Sementara, kemanisan fruktosa adalah sekitar 173% dibandingkan kemanisan sukrosa. Oleh karena itu, wajar jika kemanisan madu terkenal di mana-mana.

Honey is consist of invert sugar : glucose and fructose which are uncrystallized sugar. Sweetness of glucose is about 74,3% if compared with 100% sweetness of crystal sugar (sucrose ). Beside that, fructose' sweetness is approximately 173% of sucrose one. Therefore, it's can be understood that honey's sweetness famous everywhere.


Yakinkah anda bahwa madu yang anda miliki adalah madu asli? Cara mengujinya cukup mudah. Simpan saja madu tersebut di lemari pendingin. Jika terbentuk endapan di bagian dasar, dapat dipastikan itu bukan madu asli karena endapan itu adalah sukrosa yang mengkristal. Ini berarti produsen mencampur madu dengan gula. Jadi, sekarang anda sudah tahu kualitas madu yang anda punyai bukan?

Are you sure that honey which you have is pure honey? The way to test it is easy enough. Just store that honey in refrigerator. If there are sediment particles, it can be ensured that the honey is not the pure one because that sediment particle are crystallized sucrose. It means the producer mixed the honey with sugar. So, now, you have known the quality of honey you have, haven't you?


Selain kemanisannya, madu memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan. Mengapa? Madu mengandung enzim alpha amilase dan enzim pencernaan yang baik untuk tubuh. Jadi, ayo mulai hidup sehat dengan mengkonsumsi madu :)

Beside of its sweetness, honey has good benefit for our health. Why? Honey contains alpha amylase enzyme and digestive enzyme which is good  for our body. So, let's start having healthy life by consuming honey :)


Sebagian informasi didapat dari  mata kuliah Teknologi Pati, Gula dan Sukrokimia

satu kata: SEMANGAT

SEMANGAT..
Siapa yang tidak tahu dengan kata ini?
Bukankah kata-kata ini biasa kita ucapkan pada teman, yang sedang lesu, ataupun sedang sibuk mengerjakan tugas, menghadapi ujian -baik ujian hidup ataupun ujian tertulis- atau dalam banyak hal yang lainnya.
Namun, saat kita ada pada kondisi kelelahan, baik itu kelelahan fisik akibat aktivitas yang padat maupun kelelahan rohani karena masalah yang dihadapi, seringkali kita kehilangan semangat itu.

Saya jadi teringat saat saya sedang menempuh Tingkat Persiapan Bersama di Institut Pertanian Bogor. Waktu itu, saya sedang berada pada kondisi Ujian Akhir Semester Biologi. Rasa-rasanya malas sekali belajar dan semangat itu tidak ada. Apalagi dengan kekhawatiran tidak bisa mempelajari bahan Biologi yang begitu banyak.
Waktu itu, saya sedang dekat dengan seseorang dan saya mengatakan padanya di telepon bahwa saya sedang tidak semangat belajar. Dia menyemangati saya dan mengatakan pada saya bahwa saya harus semangat. Lantas saya mengatakan,"Iya semangat" dengan nada yang lesu tanpa daya. Teman saya itu mengatakan bahwa semangat itu tidak seperti itu.

Saya akhirnya mengingat semua ini karena saya terkesan dengan kata-kata seseorang seminggu yang lalu. Saya sedang menyalaminya saat saya menghadiri suatu pembinaan kerohanian. Beliau mengatakan bahwa dia senang melihat saya yang bersemangat. Saya bingung. Saat itu, saya merasa saya sedang memikirkan sesuatu yang mengganjal, tapi tetap tersenyum dan berjalan dengan senang.

Dari kejadian itu, saya mendapatkan pelajaran bahwa setitik semangat itu bermanfaat. Tidak ada ruginya kita bersemangat dalam hal yang positif. Berguna untuk diri sendiri karena dapat mendorong kita untuk menikmati apa yang kita jalani. Berguna pula untuk orang sekitar kita yang menjadi nyaman berada di dekat kita.

Oleh karena itu, BERSEMANGATLAH KAWAN :)

Minggu, Maret 18, 2012

-just say "CHEESE"-

Cheese atau keju merupakan pangan yang tidak asing lagi untuk kita,, tapi sudahkah kamu tahu sejarah dan teknologi keju? Mari kita simak.
Tahukah kamu, kalau awalnya keju dibuat secara tidak sengaja? Pada jaman dulu, seseorang yang bepergian di padang gurun membawa susu dan ditaruh di kantung kulit dekat pelana untanya. Karena di padang gurun, suhu sangat tinggi (panas). Selain itu, selama perjalanan, unta berjalan dengan menimbulkan guncangan terhadap susu yang ditaruh di kantungnya. Alhasil, sewaktu sang pengendara itu beristirahat dan hendak meminum susunya, susu itu telah berubah menjadi bentuk gumpalan-gumpalan. Rasanya enak dan lebih awet. Itulah keju. Akhirnya, produk keju dapat berkembang.

Mengenai teknologi dan hasil penelitian para ilmuwan, keterangan mengenai benda bernama "keju" dapat kamu baca di bawah ini. Bolehlah kamu membacanya sambil menikmati keju kesukaanmu :)

            Keju merupakan dadih susu yang digumpalkan dengan menggunakan aktivitas enzim yang diikuti dengan pemisahan “whey” dari koagulan yang terbentuk untuk menghasilkan dadih yang lebih padat dan kompak. Definisi lain menurut FAO yaitu keju merupakan produk segar atau peram yang dihasilkan dengan pemisahan cairan (whey) dari koagulan setelah penggumpalan susu, krim, skim, susu mentega atau kombinasi-kombinasi di antaranya. Keju “whey” tidak tercakup dalam definisi tersebut, melainkan keju yang terbentuk melalui pemekatan atau penggumpalan “whey” dengan atau tanpa penambahan susu atau lemak susu (Daulay, 1991). Jadi, secara sederhana, keju dapat didefinisikan sebagai produk pangan dari hasil penggumpalan (koagulasi) protein susu.
            Berdasarkan definisi tersebut, terlihat bahwa bahan baku untuk pembuatan keju adalah susu. Susu yang biasa digunakan adalah susu sapi. Namun, jenis susu hewani yang lain juga dapat digunakan. Contohnya adalah susu unta, kambing, domba, kuda, dan kerbau. Keju yang terbuat dari susu tersebut lebih menjadi keju lokal. Selain itu, sumber bahan baku lainnya adalah susu nabati yaitu susu kedelai. Keju dari susu kedelai ini merupakan susu rendah lemak dan tinggi protein.
            Dari bahan baku susu tersebut, terdapat kandungan-kandungan yang dimanfaatkan. Pertama, protein susu (casein). Casein ini terdiri atas beberapa fraksi yaitu alpha-casein, betha-casein, dan kappa-casein. Ini mengandung komposisi asam amino yang dibutuhkan tubuh. Dalam kondisi asam (pH rendah), kasein akan mengendap karena memiliki kelarutan (solubility) rendah pada kondisi asam. Kedua, lemak susu. Ini akan membentuk citarasa, aroma dan tekstur pada keju. Komponen mikromolekul pada lemak susu ini beberapa berupa disliserida, tetapi lebih banyak trigliserida yaitu C4-C18, C18-1, C18-2, C 20-2, C 20-3. Ketiga, lipida yaitu lesitin, sefalin, dan spingomilin. Kelompok ini terdiri dari sterol serebrosida dan terutama fosfolipida (senyawa konjugasi). Fosfolipida dapat berfungsi sebagai jangkar atau lapis pelindung terhadap serum susu. Keempat, laktosa yaitu gula susu. Hidrolisis komponen ini merupakan bagian penting dalam pembuatan keju karena memecah laktosa menjadi asam laktat dan menghasilkan substansi lain (asetilmetil-karbinol dan diasetil) sebagai komponen pembentuk citarasa keju. Selain itu terdapat juga vitamin (B,C,D,E, dan K) dan mineral (kalsium, magnesium, natrium, kalium, fosfat, sitrat) (Daulay, 1991).
            Susu sebagai sumber bahan baku perlu dibantu oleh mikroorganisme untuk dapat diolah menjadi keju. Mikroorganisme yang biasa digunakan adalah bakteri ataupun kapang. Selain menggunakan bakteri, dapat digunakan enzim. Bakteri ataupun enzim ini, disebut sebagai rennet (Wikipedia,2010). Bakteri yang biasa digunakan adalah Lactobacillus sp., Streptococcus thermophillus, Lactococcus lactis dan Leuconostoc mesenteroides. Enzim yang digunakan adalah enzim protease, fosfatase, lipase, dekarboksilase, transaminase dan  renin. Selain itu, dapat digunakan tambahan bantuan dengan H2O2.
            Pembuatan keju meliputi beberapa tahapan. Pertama, tahap pasteurisasi. Ini merupakan tahapan pemanasan pada temperatur spesifik sehingga tidak terjadi kontaminasi. Tahapan ini hanya terjadi secara fisik, tidak terjadi konversi kimiawi. Tahap ini dapat digantikan dengan penggunaan H2O2, bahkan lebih menguntungkan. Ini bermanfaat dalam mereduksi jumlah kuman patogen dan menginaktivasi enzim katalase dan peroksidase, serta tidak mempengaruhi keaktifan enzim lipase, protease, dan fosfatase (Saru dkk., 2004). Ini dapat memperbaiki tekstur dan memusnahkan mikroba-mikroba yang tidak dikehendaki. Praktik penggunaannya adalah 0,02% (dari 100 % H2O2), ditambahkan langsung ke dalam tangki-tangki susu pada suhu 30-31ºC dan dibiarkan 20 menit sebelum ditambahkan katalase sampai 20 ppm.
            Tahap yang kedua adalah tahap penggumpalan casein (protein susu) dengan menggunakan koagulan enzim. Enzim yang bersifat proteolitik akan memecah protein-protein dalam susu sehingga menjadi tidak larut dan membentuk suatu gumpalan massa yang didalamnya terperangkap komponen-komponen susu lainnya (Daulay, 1991). Penambahan rennin pada susu yang akan diolah menjadi keju (umumnya bersuhu 32°C), akan menyebabkan ber langsungnya reaksi 2 langkah, yaitu langkah enzimatis dan langkah non enzimatis. Mekanisme prosesnya adalah rennin memecah ikatan fenilalanin-metionin (105-106) dalam K-kasein sehingga menghancurkan aktifitas penstabilannya terhadap α dan β-kasein. Para-K-kasein
yang dihasilkan kemudian menggumpal dengan adanya ion-ion kalsium.

                                    rennin
            K-kasein                                  para-K-kasein + glikomakropeptida

                                                                                            (larut whey)
                                       pH 6,0-6,4
            para-K-kasein                          dikalsium para-K-kasein


Akibat dari tidak stabilnya K-kasein dan adanya kontak dengan kalsium, α dan β -kasein dipisahkan dari suspensi membentuk gel yang lunak dan lembut. Makropeptida yang terbentuk merupakan suatu makropeptida yang mengandung gula amino, dan dengan demikian dikenal sebagai glikomakropeptida. Mekanisme protease selain rennin dalam penggumpalan susu mengikuti pola yang mirip dengan rennin (Daulay, 1991).
            Setelah tahapan ini, dilakukan pemisahan whey, pencetakan, pengepresan serta pemeraman. Selama pemeraman, terbentuk perubahan-perubahan (konversi) yang menyebabkan  citarasa, tekstur dan aroma yang spesifik. Perubahan-perubahan secara kimiawi meliputi pemecahan protein menjadi peptida dan asam amino yang sederhana, pemecahan lemak menjadi beberapa asam lemak yang mudah menguap yaitu asam asetat dan propionat, pemecahan laktosa yang menghasilkan asam laktat, sejumlah kecil asam volatil dan etanol, serta pemecahan sitrat dan senyawa organik lainnya menjadi bermacam-macam asam, ester, dan senyawa-senyawa pembentuk flavor dan aroma yang mudah menguap.
            Selain tahapan-tahapan tersebut, secara garis besar, proses pembuatan keju dibagi menjadi dua macam proses, yaitu proses fermentasi dan proses dengan penambahan asam. Pada proses penambahan asam, asam ditambahkan ke dalam susu yang telah disterilisasi (dipasteurisasi) untuk menurunkan pH. Pada umumnya asam yang digunakan adalah asam laktat atau asam asetat. Selanjutnya enzim rennet ditambahkan untuk mengkoagulasikan (menggumpalkan) kalsium kaseinat pada susu pada pH 5,5-6,9.
            Keuntungan dari proses penambahan asam adalah pembuatan keju membutuhkan waktu yang singkat dan asam mudah diperoleh dengan harga yang relatif murah. Sementara, kerugian dari proses ini adalah tekstur keju yang dihasilkan tidak tahan lama (lembek, terlalu lembut, mudah meleleh). Hal ini disebabkan karena terjadi reaksi asam basa antara asam dengan kalsium sehingga jumlah kalsium di dalam susu (jumlah kalsium yang berikatan dengan kasein) menjadi lebih sedikit / berkurang.
            Proses kedua, yaitu dengan fermentasi, menggunakan bakteri sebagai starter. Jenis keju tertentu menggunakan bakteri yang tertentu pula. Starter tersebut ditambahkan ke dalam susu segar yang telah dipasteurisasi. Bakteri tersebut akan mengubah laktosa (gula susu) di dalam susu menjadi asam laktat supaya pH dalam susu akan turun. Setelah itu, ditambahkan enzim rennet untuk mengkoagulasikan kalsium kaseinat sehingga susu menggumpal pada pH 4,6 - 4,9. Proses ini meliputi tahap pasteurisasi, fermentasi, curd production, pematangan curd, dan pressing.
Reaksi yang terjadi di tangki starter dan fermentasi adalah sebagai berikut :
Laktosa          +            air       Æ          asam laktat     +         biomass
            C12H22O11          0,7453 H2O                 3,4855C3H603          1,5436 CH1,6700,835
 Pada tahap curd production, susu yang telah terfermentasi dipompa menuju tangki dan ditambahkan enzim rennet yang dapat menyebabkan terbentuknya gumpalan yang selanjutnya disebut curd dan bagian cair yang terpisah yang selanjutnya disebut whey. Penambahan rennet juga diikuti dengan pengadukan dan pemanasan agar larutan homogen dan enzim dapat bekerja lebih optimal dengan adanya pemanasan tadi. Selanjutnya, tahap pematangan curd yaitu pemisahan curd dan whey, lalu curd dibalik-balikan dan diperkecil ukurannya serta ditambahkan garam. Tahap akhir yaitu pressing dimana curd dipress menjadi balok-balok yang telah siap untuk disimpan di gudang penyimpanan.
            Keuntungan dari proses fermentasi ini adalah tekstur keju yang dihasilkan lebih tahan lama (lebih stabil) sehingga keju tidak lembek, tidak mudah meleleh, dan tidak mudah rusak. Kerugiannya adalah proses pembuatan keju membutuhkan waktu yang lebih lama karena diperlukan starter untuk melakukan proses fermentasi keju. Selain itu, dibutuhkan perhatian yang lebih untuk mengawasi pembuatan starter dan pembiakan serta pertumbuhan bakteri dalam starter (Anonim, 2010).

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Desain Proyek Keju Cheddar. digilib.ubaya.ac.id [10 Oktober 2010]
Daulay, Djundjung. 1991. Buku / Monograf Fermentasi Keju. Bogor: IUC FN IPB.
Saru, Amran dkk.2004. Bioteknologi dan Aplikasinya di Berbagai bidang: Suatu Tinjauan Umum. Bogor: IPB Press.
Wikipedia. 2010. Keju. id.wikipedia.org [10 Oktober 2010]

Kamis, Maret 08, 2012

-Ubi Cilembu-

Tahukah Anda tentang ubi Cilembu? Tentunya kalau Anda pernah singgah ke Jawa Barat,  Indonesia, Anda tidak akan asing dengan nama ubi ini. Anda dapat menemuinya di banyak tempat penjual oleh-oleh makanan di pinggir jalan. Tampilan ubi Cilembu adalah sebagai berikut.

Do you know about ubi Cilembu (Cilembu sweetpotato)? If you have ever visited West Java in Indonesia, of course you have been familiar with this food. You can meet these in many shop in the side of the road. This is ubi Cilembu.

(bisnisukm.com)

Ubi Cilembu merupakan satu jenis ubi jalar khusus, yang banyak tumbuh di daerah Cilembu, Sumedang. Berbeda dengan kebanyakan ubi jalar yang diolah dengan cara dikukus atau direbus, ubi Cilembu ini diolah dengan cara dibakar/dipanggang. Rasanya sangat nikmat, bahkan sangat manis. Saat Anda membukanya, Anda akan melihat cairan yang seperti madu seperti pada gambar di bawah ini.

Ubi Cilembu is one special sweetpotato, that mainly produced in Cilembu, Sumedang. It is different from another variety of sweetpotato, that often being boiled or steamed, because it is usually cooked by roasting. Its taste is very delicious and so sweet, more sweet than another one. When you open it (break it), you will find honey-like liquid. You can see it at this picture.
(salafiyunpad.wordpress.com)

Mengapa ubi Cilembu dapat seperti itu dengan cara dibakar/dipanggang? Bu T.C. Sunarti menjelaskan bahwa ubi Cilembu ini termasuk salah satu sumber pati di Indonesia. Pada saat dibakar/dipanggang sekitar suhu 60' C, akan terjadi reaksi in situ di dalam ubi. Reaksi ini dikerjakan oleh enzim beta-amilase. Akibat reaksi ini, pati di dalam ubi akan terhidrolisis parsial membentuk maltosa. Maltosa merupakan disakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa, dan memiliki sifat seperti madu (honey substitute). Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ubi Cilembu memiliki rasa manis yang lezat seperti madu. Jadi, sudah tahu kan alasannya mengapa ubi dapat mengeluarkan madu? Silakan menikmati dan melanjutkan makan ubi Cilembu ^_^

Why ubi Cilembu can be like that after being roasted? Mrs. Sunarti explained that ubi Cilembu is one of starch sources in Indonesia. When it's being roasted at approximately 60' C, there will be "in situ" reaction inside the sweetpotato. This reaction is done by beta-amilase enzym. This reaction makes starch of the sweetpotato hidrolized partially and form maltose. Maltose is disaccharide formed by two glucose molecules, and has a honey-like taste (honey substitute). Therefore, it can be explained logically why ubi Cilembu has delicious sweet taste like honey. So, you have known the reason why ubi Cilembu produce honey-like liquid, haven't you? Now, please enjoy and continue eating Cilembu sweetpotato ^_^

learned from Mrs. Titi C. Sunarti   

-Rapid, not Fast and not Quick-

When Indonesian says rapid, fast, or quick, it will be transleted into "cepat".
But, in some cases, "rapid" is better than "fast" or "quick".

Why can it happened?


The answer is...
"Rapid" is different from both "fast" and "quick" even though it means "cepat" in Indonesian. The difference is one important thing,, that is "rapid" means "cepat" that also bring or carry something up (content).

It is important to understood, especially at system management, because the system maker has to be able in making rapid prototype, not only quick or fast prototype. It means that making something rapidly is a must, not only done fast, but also has a high quality content.

So, just do your task rapidly,,
keep fighting,, ^_^

-some information were got from Mr. Djatna, T.-