Tampilkan postingan dengan label psikologi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label psikologi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, April 21, 2012

Sayap Kupu-Kupu yang Tergores

Siang hari...
Rrrrt.. rrrrt... HP Velia bergetar..
"Satu pesan diterima"
Arnald (SMS) :

Kupu-kupu
Kau adlh makhluk cpt-NYA yg indh.
Karena kau jg ska sstu yg indh.
Tempatmu hidup adlh bunga.
Tempatmu mlangkh adlh angin.
Kau hidup pnh manfaat -:-o-
Velia tidak membalas pesan itu karena memang Arnald sering mengirim puisi lewat SMS ke Velia...
^^^ 
Sore hari...
Velia mendengar berita yang sangat mengejutkan.. Suatu masalah dalam keluarga Velisa, masalah besar yang tersingkap bagai petir di siang bolong, bagai gempa besar dengan kekuatan 8-9 skala richter, atau bagai gunung meletus yang tiba-tiba mengeluarkan lahar panas.. Keluarganya berada di ambang keretakan... Velia hanya bisa menangis...
^^^
Velia : Pap, kenapa Pap ijinin ini semua terjadi??? Kenapa Pap?? Aku udah sering pelayanan buat Engkau.. Tapi kenapa Pap mbiarin ini semua terjadi di keluargaku?? Ini ga adil..


Papi JC : Veli, kamu inget ayat mas kamu tahun ini?


Velia : bentar Pap, kubuka Alkitab dulu.. II Kor 4:17 Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.


Papi JC : kamu ngerti kan sekarang? Masalah ini hanya penderitaan kecil jika dibandingkan kemuliaan kekal yang ada di baliknya..


Velia : Ah, Pap... tetep aja!! Aku ga bisa ngertiin ini semua!!
^^^
Malam hari...
Velia mengalihkan perhatian dgn bermain komputer. tiba-tiba dia teringat akan SMS Arnald tadi siang.. Tangannya mengambil HP..


Velia (SMS) : Andai sayap kupu2 rusak luka trgores duri khdupan,, adakah yg mampu mnolong memulihkn keindhnny?? Tuhan tentu bisa, tp adakah mahluk lain d bumi yg pduli & mampu?


Arnald (SMS) : Knp hrs da derita bla bhgia trcpta? Knp da sang htm bla puth mnynangkan,,,,


Velia : Ditanya koq malah nanya, ga ngerti banget.. Tapi, coba deh kupikir dulu.. Aku bales aja deh SMSnya..


Velia (SMS) : Kbahagiaan takkan bnr2 trasa jika tiada derita, ptih tanpa hitm tak akan istimewa. Semw trsa biasa n ga istimewa jka ga da spt tu... Tp,, knapa q hrs ngrasain skt ni?


Arnald (SMS) : Agr kmu tau kbhgiaan, agr kmu ingt pd yg mmbri ksnangan n agr kmu bsyukur ats sgala yg tlh dbrikn.

Velia merenungkan kata-kata itu...
^^^
Velia : Papa, maaf ya buat kata-kataku tadi, aku bilang Pap ga adil.. Maaf aku sempet ga percaya janjiMu dalam ayat mas ku. Pap mau maafin aku kan? Tapi, thanks Pap udah pake temanku buat nyadarin aku...

Papi JC : Ya, sayang.. Pap maafin kamu.. Satu hal yang harus kamu tau, "Cukuplah kasih karuniaKu bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasaKu menjadi sempurna." (II Kor 12:9) Liat,, lewat masalah ini kamu lebih dekat degan Pap kan? Kamu jadi curhat ma Papi dan ngrasain tenangnya berjalan bersama Papi.. Selama ini kamu sering kan nolak undangan saat teduh dari Papi? Oya Vel sayang, Pap agak kecewa waktu kamu tadi lebih percaya temanmu dibanding Pap..

Velia : Ya deh Pap, maaf ya.. Tapi makasih buat ketenangan yang Pap kasih ke Veli.. Veli tau masih banyak teman Veli yang lebih menderita dari Veli.. Contohnya aja Nita, sahabat Veli pas SD.. Dia ga kenal dan ga percaya Papi, papanya sekarang udah nikah lagi n ortu kandungnya udah hampir cerai..

Papi JC : Ya itulah untungnya kamu.. Kamu percaya Papi, jadi pasti ada jalan keluar terbaik dari Papi buat kamu.. Papi mau pakai setiap masalah untuk membuat kamu dan anak muda lainnya menjadi bangkit dan dahsyat seperti gelombang tsunami.. Tsunami, sebelum menjadi gelombang besar, pasti surut dalam waktu yang sangat singkat karena air laut tersedot masuk dalam dasar bumi yang membelah, lalu dasar itu menutup dan air laut terdesak keluar sehingga ada gelombang tsunami yang sangat besar dan dahsyat..

Velia : Aku tau itu Pap, kan ada di pelajaran Geo.. Tapi, tsunami kan bisa ngebunuh banyak orang dan destruktif (merusak)??

Papi JC : Itu memang benar.. Tapi dalam kasus kalian, gelombang itu destruktif bagi iblis,  bukannya ngebunuh orang lain..

Velia : O gitu ya Pap..

Papi JC : Ya. Masalah yang terjadi dan ga pernah terbayang sebelumnya bisa saja membuat kalian surut sejenak... Tapi, saat kalian datang kepadaKu, Papi akan atasi masalah itu, kalian akan dipulihkan menjadi anak muda yang tangguh dan berkualitas untuk ngehancurin kuasa iblis. Karena saat kalian lemah, kuasaKu yang berkuasa atas kalian menggantikan kedudukan kekuatan kalian yang sudah tak berdaya.. Jadi mulai sekarang, jangan mudah putus asa saat ada masalah..

Velia : OK, Pap.. Thanks for all.. Veli mau tidur sekarang..
^^^
Sayap kupu-kupu yang tergores telah dipulihkan.. Kupu-kupu itu siap terbang untuk memasuki tempat-tempat indah yang jauh lebih indah dari tempat-tempat indah yang dulu.. Ya, Velia sudah dipulihkan..


by: Suryanto (2007)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KAU PERISAIKU (By Bobby One Way)
Engkau lah perisaiku
Saat badai hidup menerpaku
JanjiMu di dalamku
Pulihkan jiwaku

Chorus :
Ku kan berdiri di tengah badai,
Dalam kekuatan yang Kau berikan
Sampai kapanpun ku kan bertahan,
Karena Yesus selalu menopang, hidupku..

Kukan bertahan di dalam tekanan,
Dengan kekuatan yang Kau berikan
Sampai kapan pun tak tergoyahkan,
Karena Yesus selalu menopang, hidupku..

Rabu, April 18, 2012

Menemukan pasangan hidup itu seperti menunggu bus..

Tulisan ini berawal dari apa yang aku rasakan dan aku pikirkan selama aku dalam perjalanan pulang (atau pergi ya?) dari rumah di Majenang, JaTeng ke Bogor..


ya, terutama untuk perempuan yang katanya "Lady in waiting" untuk pasangan hidup itu,
menemukan pasangan hidup hampir bisa dianalogikan dengan menunggu bus..

saat kamu menunggu bus, tentu kamu memiliki kota atau terminal tujuan di mana kamu ingin capai..
begitu juga dengan menunggu pasangan hidup, tentu mencari pasangan hidup yang memiliki tujuan hidup (visi dan misi) yang sama dengan kita, atau setidaknya mendekati..

saat kamu menunggu, tiba-tiba bus lewat, tapi begitu dilihat ternyata berbeda jurusan,
tentu kamu tidak akan menaikinya, meskipun dia memberi tanda atau menawarkan kita untuk naik..
kita pun tidak mungkin bersama dengan orang yang memiliki tujuan hidup yang jauh berbeda dengan kita..

tak lama setelah itu, muncul bus demi bus yang, sebenarnya sesuai dengan tujuan kita, tapi tidak sesuai dengan apa yang kita mau.. Misalnya aku tidak suka bus DI karena ekonomi, atau SJ karena tempat duduknya sempit dan ugal-ugalan.. Meskipun berulang kali bus sejenis lewat, aku enggan menaikinya.Mungkin begitu juga dengan orang yang visi hidupnya sama dengan kita, tapi banyak hal darinya yang kita tidak bisa terima... Bahkan ini bisa terjadi, meskipun dia memberikan seluruh bagian hatinya untuk kita (baca: analog bus tersebut kosong penumpang).

akhirnya, yang dinantikan pun tiba. Bus idaman pun tiba dan ternyata,,,, Wah kosong! Akhirnya aku naik dengan nyaman sepanjang perjalanan..
Ini sama dengan orang yang kita temukan satu visi dengan kita dan sesuai dengan kriteria kita,
bahagia sekali ya?

Tapi, uuups, itu tidak selalu terjadi. Bus yang menyenangkan tentu banyak penggemarnya..
Terkadang saat bus itu datang, bus sudah penuh, tapi aku memaksa tetap naik, karena itu benar-benar bus idolaku. Asalkan ada tempat, entah bangku kondektur, bangku sebelah sopir, bahkan bagian belakang sekalipun akan kujalani.
Kadang sebagian kita seperti ini,,
Saat bertemu dengan seseorang yang kita pikir setujuan, asyik, menyenangkan, cocok dan lain sebagainya,,
kita memaksakan diri kita dengannya, walau mungkin sebenarnya hatinya tidak hanya untuk kita..
Untuk kasus ini bagaimana? Jika aku di sepanjang perjalanan merasakan posisi yang tidak enak, dan kemudian aku menyesal???
Menyesal tiada guna, tidak mungkin aku turun di tengah jalan. Aku harus terima kondisinya sampai akhir tujuanku, entah enak ataupun tidak.

Begitu juga jika kita telah mengambil keputusan tadi. Saat kita bersamanya ternyata tidak seindah yang kita bayangkan, kita tidak mungkin berhenti. Kita harus tetap berjalan dan mensyukuri keadaannya serta menerima risiko dari keputusan yang telah dipilih...

Jadi sekarang, silakan tentukan mana yang kamu pilih:
1. Bus yang beda tujuan

2. Bus setujuan yang kosong tapi kurang nyaman
3. Bus setujuan yang penuh tapi sesuai kriteria


Tentunya akan lebih menyenangkan jika mendapat bus setujuan yang kosong dan nyaman, sesuai kriteria kita...

Apapun kondisinya nanti, tentukan pilihanmu,, dan siapkan mental dan hati dan lain lain untuk menerima hasil keputusanmu,, karena hidup itu cuma satu kali...


Sabtu, April 07, 2012

Perjalanan ini... episode 2

Wah teringat dengan perjalanan pada waktu pulang kemarin.
Beginilah pengalamanku.

#22 Maret 2012
Aku: "Wah besok Nyepi, libur, uhuy, hari ini bakal pulang. Kira-kira nanti sore jam berapa ya selesai praktikum?" Ternyata pukul 5 sore kurang sedikit baru praktikum Teknologi Minyak Atsiri, Rempah dan Fitofarmaka selesai. Dengan ditemani seorang teman, segera meluncur dengan motor menuju kos tercinta. Setibanya di kos, aku segera mandi, cuci piring, beres-beres, dan berangkat.
   
Aku berangkat 17.30 dari Kos Puri Madani, Badoneng Darmaga Bogor.Wah kondisi jalanan macet parah seperti biasanya, apalagi besok libur. Benar-benar harus sabar, apalagi posisi duduk tidak nyaman sehingga aku ingin muntah. Akhirnya, sampai di Terminal Baranangsiang pukul 19.00. Bus Kampung Rambutan via tol segera kunaiki dan jenis bus yang ini belum pernah kunaiki sebelum-sebelumnya. Di dalamnya banyak sekali orang-orang Batak, tebakanku begitu, dilihat dari bentuk muka dan logat bahasa. Akhirnya saya tertidur karena lelah, dan saat membuka mata, ternyata sudah sampai di Kampung Rambutan.

Saat saya turun, saya melihat bus Gapuraning Rahayu sedang keluar terminal. Saya segera mengejarnya, dan saya melihat ada satu orang yang masuk. Saya pikir saya masih bisa masuk. Saya mencoba membuka pintu bus, tapi ternyata sudah sangat penuh dan saya tidak diijinkan naik. Saya melihat sepasang kakek nenek yang hendak naik juga. Karena mereka tidak mendapat tempat juga, mereka kembali duduk di trotoar. Saya pun mendekati mereka. Mereka ternyata hendak ke Ciamis, dan biasa naik GR juga sama seperti saya. Akhirnya kami menunggu bersama. Di situ saya baru tahu bahwa mereka itu ibu dan anak, bukan sepasang suami istri. Saya berbincang dengan mereka. Sang anak ternyata fasih berbahasa Indonesia, sementara sang ibu hanya bisa berbahasa Sunda. Untunglah orang tua saya juga berasal dari tanah Sunda, sehingga saya sedikit bisa berbahasa Sunda dan mengerti apa yang dikatakan sang ibu.

Bapak itu mengatakan bahwa mereka sudah menunggu selama satu jam, dan baru dua bus GR yang lewat. Kami pun tetap menunggu, walaupun dalam hati saya ragu karena biasanya bus GR terakhir adalah pukul 20.00. Benarlah apa yang saya perkirakan. Setelah itu, tidak ada lagi bus GR. Saya sempat melihat bus Doa Ibu, tetapi bapak itu tetap diam, sehingga saya pun ikut diam. 

Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. Jarang sekali saya bisa setenang itu di terminal. Tentu karena saya tidak sendiri. Tuhan mengirimkan bapak dan ibu itu untuk menemaniku. Akhirnya, sang bapak mengajak saya masuk ke dalam terminal. Saya pun menyetujuinya. Bapak itu berjalan di depan, sementara saya menggandeng sang ibu di belakang. Kami benar-benar seperti keluarga :). Berikutnya, ibu itu kecapaian dan kami beristirahat. Akhirnya kami melanjutkan perjalanan ke dalam lalu berhenti setelah dekat dengan pintu masuk. Kami akhirnya memutuskan naik apapun boleh jadi, asalkan bisa pulang. Akhirnya kami naik Bus Bahagia Utama jurusan Banjar, yang kondekturnya mengatakan jurusan Karangpucung. 

Dalam bus itu, tidak ada tempat untuk bertiga sehingga kami berpisah. Saya duduk di depan bapak itu, di antara dua pria, dan ibu itu duduk di sebelah saya. Pria di kiri saya adalah seorang bapak yang ramah, berencana pulang ke Sidareja. Nah, saya sempat tertegun dengan penumpang di depan saya yaitu sepasang suami istri dengan dua orang anak. Sang istri marah-marah karena menemukan SMS dari Maya yang ditujukan pada suaminya. Suaminya mencoba menjelaskan, tapi cukup berkelit. Wah benar-benar ya. Bahkan saya sempat melihat SMS itu, karena jarak tempat duduk di bus ini sangat sempit. Benar-benar tidak nyaman untuk kaki. Bus ini juga tidak ber-AC, serta harga tiketnya 60ribu, sama dengan bus GR Patas AC yang biasa saya naiki.

Berikutnya, karena saya benar-benar lelah, saya tertidur lagi. Hanya sempat terbangun di jalan tol. Ternyata macet parah. Kemudian saya tertidur lagi, dan terbangun saat sudah di tempat peristirahatan. Saya melihat jam. Wah sudah pukul 02.00. Biasanya ini sudah dekat rumah. Wah tempat istirahatnya adalah Ampera. Saya berpikir: "Apa? Ini baru di Rancaekek?!" Ternyata ini bukan di Rancaekek, tetapi di Limbangan. Saya ingin ke toilet, tetapi ternyata sangat panjang antriannya. Sudahlah, tahan saja. Setelah itu, sempat terjadi masalah saat bus parkir. Bus ini parkir sangat lama hingga menimbulkan kemacetan. Penumpang di depan saya tadi mengata-ngatai sopir. Benar-benar tidak enak didengar.

Bus mulai berjalan kembali dan saya kembali tertidur. Oh iya, saya sempat berkenalan dengan pria di sebelah kiri saya. Ternyata dia bekerja di Cikarang dan akan pulang ke rumahnya di Wanareja. Saya terbangun saat saya merasa kepanasan. Bus berhenti. Saya kira, bus sedang parkir untuk sholat subuh, tetapi ternyata macet total selama kurang lebih satu jam tanpa bergerak. Anak kecil di depan saya menangis, disusul dengan tangisan anak di belakang. mereka kepanasan. Di sini saya cukup kagum dengan bapak arogan di depan saya. Dia dapat menenangkan anak perempuan kecilnya itu. Di waktu yang sama, sang istri mengeluh dan menyesali keputusannya dalam menyetujui ajakan suaminya untuk pulang kampung. Akhirnya, mereka sempat beradu mulut sejenak, menambah kegerahan dalam bus yang memang gerah. Terlebih lagi, di dekat bus berhenti, terdapat asap hasil bakaran sampah atau sejenisnya. Setelah cukup lama, bus mulai berjalan walau hanya satu meter. Cukup baik ya perkembangannya. Oh iya, ada satu hal lagi. Pada saat seperti ini, bahu kanan jalan untuk arah sebaliknya pun diterobos oleh para kendaraan yang searah dengan kami. Tentu saja hal tersebut menambah kemacetan. Bapak-bapak di dekat saya mengatakan bahwa mereka adalah orang-orang yang egois tanpa punya pikiran yang panjang. Di sini saya merasa tersindir dan tertampar. Kenapa? Ayah saya juga terkadang melakukan hal itu. Saya pun dalam berkendara motor di Bogor sering seperti itu, begitu juga dengan pengendara motor lainnya di Bogor saat macet.

Akhirnya bus berjalan lancar, tetapi bus kami mengikuti bus depan yang berputar balik. Akhirnya bus berputar balik, tetapi lagi-lagi bus kami lama sekali parkir sehingga menambah kemacetan (lagi). Waktu berputar balik ini, ternyata kemacetan sangat panjang, berpuluh-puluh kilometer rasanya. Akhirnya saya kembali tertidur. Waktu saya bangun, kami sudah berada di daerah Garut saat matahari mulai menunjukkan rupanya. Benar-benar pemandangan yang indah dengan udara yang sejuk dan tanpa kemacetan. Gunung yang ada di sebelah kanan pun sangat indah, ada yang berwarna cokelat dan hijau biru. Ini benar-benar cantik. Kemudian, kami beristirahat sejenak. Akan tetapi, saya malas untuk turun. Perjalanan pun dilanjutkan dan saya tertidur lagi hingga mencapai Tasik. Saya benar-benar tidak mengenal jalanan yang saya lewati, walaupun saya sering ke Tasik. Saya tertidur kembali, dan saat saya terbangun, pria di sebelah saya ternyata tidur di bahu saya. Selanjutnya, dia bangun. Akhirnya saya melihat papan bertuliskan Banjar.
Kami sampai di terminal Banjar. Lantas bagaimana dengan pasangan bapak dan ibu tadi? Mereka seharusnya turun di Ciamis, akan tetapi ini sudah di Banjar, karena bus memakai jalan tikus. Kasihan sekali mereka. Di bus ini, kondektur mengatakan Banjar habis. Akan tetapi, penumpang berkata,"Apanya yang habis? Tadi dibilang Sidareja, Karangpucung?!" Alhasil, bus pun tetap melanjutkan perjalanan meskipun sempat mogok. Bapak di depan saya benar-benar marah dan mengomel sepanjang jalan, mengutuki bus dan sopir serta menghasut penumpang lain untuk tidak kembali menaiki bus ini. Akhirnya, sang istri berbalik memarahi sang suami. Aku melihat muka-muka penumpang yang ada. Rasa-rasanya hanya saya dan pria di sebelah kiri saya yang mukanya cerah, sementara yang lain penuh dengan kemarahan, kesedihan, ataupun kekecewaan. Saya sempat berbincang dengan pria ini, dan mengatakan bahwa ini belum ada apa-apanya dibandingkan dengan pengalamanku saat pertama naik bus sendirian. Belum sempat saya menceritakannya, dia lebih dulu menceritakan bahwa dia juga pernah mendapatkan pengalaman tidak enak dengan harus berganti bus. Bapak arogan tadi segera menyeletuk, "Berarti sampeyan mas biang apes di bus ini." Wah, kata-katanya tajam dan menusuk serta kejam, menurutku. Untung aku belum menceritakan pengalamanku. Tapi, di sisi lain, aku juga kasihan dengan teman di sebelahku ini. Ingin rasanya mengatakan pada bapak itu, "Jaga dong omongan bapak, saya rasa setiap orang di sini pasti juga punya pengalaman sendiri tentang naik bus."

Akhirnya, teman saya pun sampai pada tempat tujuannya dan tidak lama berselang akupun turun. Aku menenangkan diri dengan makanan kesukaanku, mie ayam depan GBI, hohoho :) Sampailah aku di rumah sekitar pukul 10.40. Benar-benar perjalanan panjang yang penuh pengalaman baru.

Satu hal yang ingin kubagikan adalah, nama bus ini adalah Bahagia Utama, tetapi bus ini memberikan kekecewaan dan kesedihan pada penumpangnya, bukan kebahagiaan. Ya, seolah-olah begitu. Tapi, aku justru melihatnya sebagai bus yang menawarkan dirinya untuk ditempati oleh orang-orang yang mengutamakan kebahagiaan. Buktinya, aku dan teman sebelahku masih bisa tersenyum. Jadi, kebahagiaan bukanlah hasil dari keadaan, tapi pilihan dan keputusan untuk tetap mengutamakan kebahagiaan. Jadi putuskan hari ini, kamu ingin sedih, atau bahagia.

Ini ceritaku, mana ceritamu?

Rabu, April 04, 2012

my past, present, and future..

Seseorang mengatakan padaku,,
I miss last Derbie's..

Dia salah satu teman dekat aku selama di IPB ini,,
dan dia sudah menjadi temanku sejak kami bertemu di ibadah padang PMK IPB tanggal 060708..
Tentu dia tahu aku yang dulu,,
dan aku yang sekarang,,
tapi dia tidak tahu aku yang akan datang,,

ya, sering dalam waktuku yang belakangan ini
aku merasa aku bukan yang dulu
tapi yang sekarang ini lebih buruk dari yang dulu
kadang aku sendiri ingin menolak itu, tetapi aku sendiri tidak mengerti kenapa aku lakukan itu

di kuliah, sudah 2 x aku bolos semester ini,,
tugas kelompok yang temanku bilang dia saja yang mengerjakan, aku iyakan tanpa aku cek,, biasanya aku akan setidaknya melihat apakah jawaban itu sudah benar-benar yang terbaik dari kami..
sudah beberapa kali aku miss mendengar penjelasan dosen,,
bahkan di praktikum, beberapa kali aku izin untuk mengerjakan tugas yang lain,,
ya walaupun yang terbaik masih cukup sering aku berikan, tapi persentase aku melakukan yang negatif semakin meningkat,,
bahkan di ujian hari ini, aku benar-benar tidak maksimal..
tidur terus saat seharusnya belajar, dan kurang teliti dalam mengerjakan soal..

di hubungan pertemanan,,
aku yang dulu dan sekarang cukup senang bersosialisasi..
dulu, aku sempat berantem tingkat kronis dengan seseorang,,
tapi aku yang dulu akan melupakan segalanya tidak lama sesudahnya..
tapi aku yang sekarang, terkadang masih mengingat kesalahan orang,,
aku cenderung lebih melihat sisi negatif orang daripada sisi positifnya,,
bahkan, sesekali aku merasa "dimanfaatkan"..
aku yang sekarang tidak memberikan waktuku untuk teman-temanku dan sibuk sendiri dengan apa yang aku inginkan..
bahkan teman yang terdekat denganku dulu, entah bagaimana kabarnya sekarang..
aku belum sempat menemuinya lagi..
selain itu, sekarang aku merasa aku sombong, menyepelekan orang lain..
aku juga sering becanda yang keterlaluan, dan mungkin membuat orang lain tersinggung,,
aku yang lebai, alai, dan "gila"
aku yang merasa muak saat orang mengganggap aku "aneh"

aku yang dulu juga tidak terlalu memikirkan masalah pasangan,,
mungkin wajar saat aku sekarang memikirkannya lebih dalam,
tetapi sepertinya ada yang salah dengan aku dalam masalah ini
aku yang sempat galau tingkat akut hanya karena masalah sepele ini,,
aku yang bisa membuat beberapa temanku bosan mendengarkan semua yang aku ceritakan tentang dia,
bahkan aku merasa sosok aku yang dia sukai dulu, sekarang sudah mati,,

berlanjut ke masalah pelayanan..
aku yang dulu adalah aku yang sangat menyukai pelayanan lebih dari apapun..
aku yang menguatkan temanku dengan mengatakan, saat kita mendahulukan pelayanan buat Tuhan, semuanya yang lain akan ditambahkan, termasuk nilai saat ujian dan pemahaman saat kuliah,,
tapi aku yang sekarang, begitu banyak mengalami kecemasan, dan berdalih karena sakit, karena tugas, aku tidak pelayanan dulu,,

aku, saat ini, merasa tingkat negatif dari diriku begitu meningkat,,
mungkin terlalu negatif rasanya, tapi harus aku akui bahwa memang seperti itulah aku yang sekarang..
dan aku merasa tidak tahu akan jadi apa di masa depan..
aku berharap aku bisa kembali seperti masa lalu, bahkan kalau bisa lebih baik dari itu,,
mungkinkah?

"karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang"

kata pembicara SG hari ini: open mind, open heart, open will..
mungkin aku akan mencobanya lagi, dengan usaha dan sakit yang lebih keras tentunya,,
tapi aku pasti bisa..
asalkan aku tetap bersamaNya, dan kembali padaNya,,
mengandalkanNya,, dan 1 hal yang Dia mau: KEMBALI...

dan ini aku,,, pada detik ini, 23.18 04 04 12

Rabu, Maret 21, 2012

Desperate

When I was desperate..
I felt that no more strength of myself..

When tear went by..
Fell down even though i hope not to be..


Moment like that made me depressed..
I felt that I hate myself
Unable controlling mind
and I just wanted to lose myself and hide


When would it go?
When could I smile?
When and when..

Why and why,,


Just cheered up, myself,,
you had ever been like that long time before..
you had overcome it well..
and this will be too..


Tomorrow you will look at yourself
Laugh at this day..
and you will say: "how fool I was"
"how childish i was"
and you will have been smile soon 
"Ev'rything had been overcome well"


:)

Selasa, Maret 20, 2012

satu kata: SEMANGAT

SEMANGAT..
Siapa yang tidak tahu dengan kata ini?
Bukankah kata-kata ini biasa kita ucapkan pada teman, yang sedang lesu, ataupun sedang sibuk mengerjakan tugas, menghadapi ujian -baik ujian hidup ataupun ujian tertulis- atau dalam banyak hal yang lainnya.
Namun, saat kita ada pada kondisi kelelahan, baik itu kelelahan fisik akibat aktivitas yang padat maupun kelelahan rohani karena masalah yang dihadapi, seringkali kita kehilangan semangat itu.

Saya jadi teringat saat saya sedang menempuh Tingkat Persiapan Bersama di Institut Pertanian Bogor. Waktu itu, saya sedang berada pada kondisi Ujian Akhir Semester Biologi. Rasa-rasanya malas sekali belajar dan semangat itu tidak ada. Apalagi dengan kekhawatiran tidak bisa mempelajari bahan Biologi yang begitu banyak.
Waktu itu, saya sedang dekat dengan seseorang dan saya mengatakan padanya di telepon bahwa saya sedang tidak semangat belajar. Dia menyemangati saya dan mengatakan pada saya bahwa saya harus semangat. Lantas saya mengatakan,"Iya semangat" dengan nada yang lesu tanpa daya. Teman saya itu mengatakan bahwa semangat itu tidak seperti itu.

Saya akhirnya mengingat semua ini karena saya terkesan dengan kata-kata seseorang seminggu yang lalu. Saya sedang menyalaminya saat saya menghadiri suatu pembinaan kerohanian. Beliau mengatakan bahwa dia senang melihat saya yang bersemangat. Saya bingung. Saat itu, saya merasa saya sedang memikirkan sesuatu yang mengganjal, tapi tetap tersenyum dan berjalan dengan senang.

Dari kejadian itu, saya mendapatkan pelajaran bahwa setitik semangat itu bermanfaat. Tidak ada ruginya kita bersemangat dalam hal yang positif. Berguna untuk diri sendiri karena dapat mendorong kita untuk menikmati apa yang kita jalani. Berguna pula untuk orang sekitar kita yang menjadi nyaman berada di dekat kita.

Oleh karena itu, BERSEMANGATLAH KAWAN :)

Sabtu, Februari 11, 2012

Rahasia Terbesar di Dunia

Jika aku sedih,
aku akan tertawa

Jika aku tertekan,
aku akan menyanyi

Jika aku berkelimpahan,
kupikir pada masa kekurangan yang lalu

Jika aku miskin,
kupikirkan kekayaan yang mendatang

Jika aku merasa sangat berkuasa,
kucoba menghentikan angin

Jika aku merasa terlalu percaya,
kuingat kegagalan masa laluku

Jika aku merasa tidak mampu,
kuingat sukses masa laluku

Jika aku mendapat kekayaan berlimpah,
kuingat mulut-mulut yang kelaparan

Jika aku terlalu bangga,
kuingat saat-saat aku lemah

Jika aku menikmati masa-masa kejayaan
kuingat saat yang memalukan

duplicated  from  a souvenir

Rabu, Februari 01, 2012

AUTIS juga manusia..

Autis yang dimaksud di sini bukanlah autis saat kita berbicara dengan orang lain dalam nada bercanda : "Dasar autis lo".. Akan tetapi, autis yang dimaksud di sini adalah sebutan halus bagi orang-orang yang Tuhan ijinkan untuk menerima cacat mental, yang secara kasar disebut idiot, ataupun secara lebih halus lagi disebut Tuna Grahita.

Setiap orang tua tentunya tidak ingin memiliki anak yang 'berbeda'. Begitu juga dengan saya. Akan tetapi, jika Tuhan memberikannya, bagaimana? Apakah mungkin kita membuang anak kita yang sedikit 'berbeda' itu karena malu, atau karena tidak mau direpotkan? Tentu tidak. Mereka juga manusia yang berhak untuk hidup. Bagi kalian, para orang tua, yang membuang atau menelantarkan anak autis, seharusnya kalian malu dan introspeksi. Siapa tahu itu adalah kesalahan kalian, mungkin menikah dengan saudara sedarah atau memang anda memiliki gen bawaan autis, atau anda terlalu banyak mengkonsumsi obat selama mengandung.

Terkadang orang-orang lain di sekitar pun mencemooh keberadaan anak autis. Tidak jarang, anak-anak yang sebaya dengan 'sang autis' menjauh. Apakah kondisi ini menjadi beban untuk orang tua sang penderita? Saya kira ya, tapi itu dapat Anda tepis dengan rasa syukur kepada Tuhan, bukankah banyak keluarga yang menginginkan anak tetapi tidak memperolehnya? Walaupun orang tua menderita, sementara sang anak sepertinya tidak menderita karena tetap terlihat berbahagia dan tidak tahu apa-apa, saya yakin sang anak autis itupun merasakannya. Jadi, jangan pernah mengolok-olok orang autis.

Anak autis sebenarnya sama dengan anak-anak yang lain. Hanya saja, mereka memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki anak lainnya. Mereka membutuhkan perhatian yang lebih. Mereka adalah malaikat-malaikat kecil yang Tuhan kirim untuk menegur kita -orang yang mengatakan dirinya orang normal, tetapi sering bertindak tidak normal. Orang autis pun memiliki kelebihan yang kita tidak miliki.

Saya setidaknya pernah mengenal, atau tahu lebih tepatnya, 3 orang autis. Pertama, saudara sepupu ayah, sebut saja dia Anggrek. Anggrek adalah seorang perempuan yang autis. Saya sendiri kurang mengetahui asal-usul keautisan tersebut. Dia biasa diolok-olok oleh anak kecil. Sementara dia sendiri sudah berumur 30an tahun. Tapi, saya akui, mukanya awet muda. Yang perlu Anda tahu, dia menyukai orang-orang yang menerima dia. Bahkan, saat dia merasa nyaman, dia akan terus lengket dengan orang tersebut dan akan dengan senang memberikan salam. Dia marah dan bisa mengamuk jika perasaannya disakiti atau terganggu. Saya merasa salah satu kelebihannya adalah saat beribadah di gereja. Dia akan menyanyi dengan sungguh-sungguh walaupun dengan kata-kata yang tidak jelas. Dia tahan berdiri lama selama memuji Tuhan. Bahkan, saat mulai penyembahan, dia dapat bersungguh-sungguh, menangis dan menyembah Tuhan dengan kata-kata yang tidak dimengerti. Jika Anda di dekatnya di saat-saat seperti ini, Anda akan merasa hadirat Tuhan dan getaran mengisi tubuh dan jiwamu. Bahkan saat saya mengetik ini, saya pun merasakan getaran tersebut. Ini adalah salah satu keistimewaan malaikat kecil yang tuhan kirim ke dunia.

Orang kedua adalah seorang anak laki-laki kecil, mari kita sebut dia Joseph. Joseph adalah seorang anak yang rajin datang sekolah minggu di gereja. Dia cukup tampan, walaupun memang ada sedikit perbedaan pada wajah anak autis. Dia sangat dekat dengan mamanya dan harus selalu ditemani mamanya. Dia malaikat kecil yang menyukai musik. Ya, setidaknya itulah hipotesis saya. Saat saya atau teman lain memainkan gitar, dia akan senang melihatnya dan dia ingin memainkannya. Pernah satu atau beberapa kali saya memberinya kesempatan memegang gitar dan mengajarkannya sedikit. Dia senang dan dengan gaya seperti orang dewasa, dia memainkan gitar tersebut dengan genjrang-genjreng -yang memang tidak merdu, tapi membuat Anda tersenyum senang. Dia sempat cukup dekat dengan saya dan akhirnya dia mau maju bersama saya ke depan tanpa mamanya, atau menyanyi dan menari bersama saya. Yang perlu Anda tahu, dia juga ternyata tahu apa itu uang. Saya memiliki pengalaman yang menyenangkan dengan Joseph yaitu saat dia tidur di pangkuan saya. Dia meletakkan kepalanya di pangkuan saya dan berbaring dengan tenang. Itu benar-benar pengalaman yang membahagiakan. Saya merasa menjadi seorang ibu. Saya ingin melihat masa depannya yang gemilang. Saya yakin jika dia dilatih, dia bisa menjadi pemain musik yang handal. Satu doaku untuknya, amin.

Orang ketiga adalah seseorang yang saya tidak kenal dan tidak pernah bertemu. Akan tetapi, dia adalah adik dari sahabat orang yang pernah saya sukai. Sebut saja namanya Jeremy. Jeremy sebenarnya lebih tua 1 atau 2 tahun dari saya. Akan tetapi, karena dia adalah penyandang autis, tentu dia tidak seperti saya. Saya cukup terharu dan terenyuh dengan kisah hidupnya. Jeremy adalah anak bungsu dan mamanya meninggal dunia sejak dia umur 5 tahun, kalau saya tidak salah ingat. Dia hanya tinggal bersama ayahnya yang menjual bakso, dan kakak laki-lakinya. Saya tidak bisa membayangkan seandainya saya ada di posisinya. Namun, saya yakin kasih sayang dari ayah dan kakaknya akan memberkati dia.

tulisan 24 Desember 2006
Jeremy yang tak kenal mama
Jeremy yang lebih tua dariku
Jeremy yang tidak normal seperti lainnya
Sedang apakah di malam ini
Adakah harapan yang terpegang
Dapat menjadi normal
Rasakan kasih mama .  . . 


Itulah sedikit kisah mengenai orang autis yang saya tahu. Saya berharap, kelak jika saya sudah menikah dan memiliki anak, saya memiliki anak yang normal. Akan tetapi, jika Tuhan ijinkan saya memiliki anak autis, saya ingin menerima kekuatan dari Tuhan untuk mengasihinya setulus hati. Kiranya Tuhan memberikan hikmat untuk setiap orang tua yang Tuhan karuniai anak autis. Mari kita -yang tidak memiliki anak atau saudara autis- tidak memandang anak autis dengan ejekan atau hinaan karena mereka juga manusia yang memiliki perasaan dan potensi untuk berkembang.

Kiranya semua tulisan ini menjadi berkat untuk kita semua, Amin.

didedikasikan untuk semua orang autis dan orang tuanya..